Kisah Datu Sangka


Alkisah, di Kampung  Hantatar hiduplah seorang laki-laki bernama Datu Sangka. Ia tinggal di suatu tempat yang jauh dari keramaian, Datu Sangka mendirikan sebuah pondok di tempat tersebut karena ingin beribadah dengan khusuk dan mendekatkan diri dengan sang pencipta. Ia bercita-cita menjadi seorang yang alim. Untuk mencapai niatnya itu, Datu Sangka melakukan semedi selama 41 hari. Selama menjalani semedi, dia mendapat berbagai macam godaan. Memasuki hari kedua puluh, Datu Sangka tak sanggup lagi menghadapi godaan hingga akhirnya menghentikan semedinya.


Akibat dari ketidaksempurnaan dalam menjalankan ibadah, Datu Sangka berubah menjadi manusia penghuni alam gaib. Ada yang mengatakan bahwa dia menjadi manusia jadi-jadian yang dapat berubah-ubah. Masyarakat kampong Hantatar percaya jika ada orang yang bisa melihat Datu Sangka, maka orang tersebut akan jatuh sakit. Hingga sekarangpun, orang banyak yang percaya bahwa Datu Sangka masih hidup, namun berada di alam gaib. Dia menjadi penunggu Padang Hantatar, Kandangan.

Memang, semua manusia pasti mempunyai cita-cita. Cita-cita itu biasanya akan mewarnai gerak hidup seseorang. Oleh karena itu, tidak sedikit orang harus berkorban untuk mencapai cita-citanya.

Walaupun sudah ditebus dengan pengorbanan, kadang-kadang cita-cita dapat saja gagal diraih. Penyebabnya bisa apa saja, yang salah satunya adalah kurang tahan menghadapi godaan. Hal semacam inilah yang diceritakan dalam legenda Datu Sangka.

Datu Sangka adalah orang yang memilki cita-cita ingin menjadi orang alim. Untuk mewujudkan cita-citanya dia harus berkorban dengan menjauhkan dirinya dari keramaian untuk melakukan semedi. Namun, karena tidak tahan dengan godaan iblis, dia menghentikan semedinya. Akibatnya, dia menjadi penghuni alam ghaib. 

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai cita-cita perlu kerja keras dan tahan uji. Amanat yang dapat dipetik dari tema ini adalah untuk mencapai suatu cita-cita , kita harus mampu bertahan dari ujian atau hambatan yang menghadang dihadapan. Jika tidak, maka cita-cita itu niscaya akan gagal kita raih. Pengalaman Datung Sangka dalam Legenda Datu Sangka ini merupakan contoh yang dapat kita ambil sebagai pelajaran.


Sumber: Kisah Rakyat Banjar


Related Posts :

  • Kisah Macam Panjadian Alkisah, zaman dahulu hiduplah lima orang bersaudara. Yang sulung bernama Lamboi, berturut-turut adiknya bernama Adan, Akhmad, Selamat, … Read More...
  • Kisah Datu Sangka Alkisah, di Kampung  Hantatar hiduplah seorang laki-laki bernama Datu Sangka. Ia tinggal di suatu tempat yang jauh dari keramaian, … Read More...
  • Kisah Datu Tungkaran Alkisah, di Kampung Tungkaran lahirah seorang anak bernama Abdussamad. Dari kecil, Abdussamad dididik ilmu agama oleh orang tuanya. Sete… Read More...
  • Kisah Datu Mabrus Datu Mabrus mempunyai tiga orang saudara. Karena ketiga saudaranya semua sudah berumah tangga, Datu Mabrur hidup sendiri di kampung. Kar… Read More...
  • Kisah Datu Insat Alkisah, pada suatu hari ketika Datu Insat salat dengan khusuk, datanglah seorang tamu sembari mengeluarkan kapak dan pisau. Tamu terseb… Read More...

0 Response to "Kisah Datu Sangka"

Post a Comment