Asal Mula Nama Sungai Musi


Sungai Musi merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Sumatera Selatan. Sungai Musi mengalir di tengah-tengah kota Palembang. Sebelum Kerajaan Sriwijaya berdiri, hubungan lalu lintas laut dilakukan dengan perahu layar. Pada zaman itu banyak bajak laut yang berasal dari negeri Cina. Bajak laut itu dipimpin oleh seorang yang bergelar Kapitan. Kapitan itu tertarik untuk menyelidiki sungai yang sangat panjang itu.


Sampai di kota Palembang, para bajak laut itu melihat banyak perahu besar dan tongkang. Perahu besar dan tongkang itu berasal dari hulu. Tongkang-tongkang itu sarat dengan muatan hasil bumi. Kapitan dan anak buahnya lalu mendekati para pedagang dengan ramah. Percakapan mereka dilakukan dengan bahasa isyarat.

Ketika itu perdagangan tidak dilakukan dengan uang. Para bajak laut menukar pakaian, kain, perak, emas dengan hasil bumi. Mereka kagum melihat tanaman rempah-rempah dan batu bara. Mereka juga terkejut melihat penduduk mendulang emas. Pada waktu Kapitan melihat peta di dinding perahunya, ia melingkari daerah Sumatera Selatan. Kapitan lalu menamakan daerah tersebut Mu Ci. Mu Ci adalah Dewi Ayam Betina yang memberi keberuntungan kepada manusia. Daerah itu sangat subur. Hasil rempah-rempahnya bermutu tinggi. Ada tambang emas. Maka daerah ini juga layak disebut Mu Ci. Itulah sungai Muci. Sungai yang memberi manfaat dan keberuntungan bagi manusia. Beratus tahun kemudian, kata Muci berubah menjadi Musi.