Puisi "Pahlwan Tak Dikenal"



Pahlawan Tak Dikenal
Toto Sudarto Bachtiar



Sepuluh tahun yang laku dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bila mana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang tampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda


Related Posts :

  • Hikayat Panji Semirang Dua buah kerajaan dari dua orang kakak beradik, Ratu Daha dan Ratu Kuripan merupakan dua hal jauh berbeda. Ratu Daha saudara yang tertua… Read More...
  • Sejarah Melayu Ilam, ketahui olehmu, kepada zaman dahulu kala dan pada masa yang telah lalu, kata yang empunya cerita, pada suatu masa Raja Iskandar, a… Read More...
  • Puisi "Karangan Bunga" Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Aturan yang dimaksud misalnya jumlah kata, jumlah baris, jumlah… Read More...
  • Hikayat Bakhtiar Ada seorang raja, terlalu besar kerajaannya daripada segala raja-raja. Syahdan maka baginda pun beranak dua anak laki-laki, terlalu amat… Read More...
  • Hikayat Mahsyodhak Tersebutlah perkataan seorang saudagar Buka Sakti namanya yang tidak beranak. Dia dianjurkan oleh ahli nujum supaya kawin lagi. Tidak l… Read More...