Negara Maju dan Negera Berkembang


Perkembangan teknologi di setiap bangsa dan negara berbeda satu sama lain. Beberapa negara memiliki pengetahuan dan kemampuan pengembangan teknologi tinggi sehingga dapat memanfaatkan kekayaan alamnya secara lebih maksimal. Namun, ada pula negara dengan pengetahuan dan kemampuan pengembangan teknologi yang masih sederhana. Negara-negara tersebut masih memiliki keterbatasan dalam pemanfaatan sumber daya alam. Karena perbedaan ini, akhirnya muncul istilah negara berkembang dan negara maju.

Munculnya istilah negara berkembang dan negara maju tersebut juga didasarkan pada keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan di masing-masing negara. Indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan kategori suatu negara antara lain ialah tingkat urbanisasi, tingkat kematian bayi, tingkat kelahiran, jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat usia harapan hidup, dan pendapatan per kapita. Indikator yang paling utama merupakan pendapatan per kapita.

Taman Ueno

A. Pembagian Negara Maju dan Negara Berkembang
Dalam khazanah wacana negara secara internasional, ada beberapa macam pembagian negara maju dan berkembang. Pembagian negara maju dan berkembang umumnya dilakukan oleh organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga internasional yang berkepentingan dengan pembagian negara-negara berdasarkan kriteria tertentu. Walau begitu, tidak ada ketentuan baku yang mengatur pembagian negara maju dan negara berkembang.

Bank Dunia mencoba melakukan pembagian negara maju dan berkembang berdasarkan sektor perekonomian yang dijadikan tumpuan. Maka, menurut Bank Dunia negara-negara di dunia ini terbagi ke dalam empat kelompok. Empat kelompok tersebut ialah sebagai berikut.
  1. Negara maju yang berpendapatan tinggi dan mengandalkan perekonomiannya dari sektor industri.
  2. Negara berkembang yang berpendapatan menengah dan sektor industri dalam bidang perekonomiannya sedang dalam tahap berkembang.
  3. Negara dunia ketiga yang berpendapatan rendah dan tidak memiliki sektor industri yang dapat diandalkan dalam perekonomiannya.
  4. Negara-negara pengekspor minyak yang dikelompokkan secara khusus, tidak dimasukkan dalam tiga kelompok  memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat karena mengandalkan sektor pertambangan minyak bumi dan gas alam yang harganya terus meningkat sejak periode 1970-an. 
UNDP (United Nations Development Program), yakni lembaga internasional untuk pembangunan yang berada di bawah PBB, mengelompokkan negara maju dan negara berkembang berdasarkan keberhasilan negara-negara tersebut dalam membangun kualitas kehidupan manusia yang menjadi penduduk di wilayahnya. Karena itu, kriteria yang dipakai oleh UNDP dalam mengelompokkan negara-negara maju dan berkembang ialah menggunakan berbagai faktor nonekonomi seperti tingkat harapan hidup, tingkat kematian bayi, dan tingkat pendidikan.

Selain itu, Bank Dunia juga mengelompokkan negara-negara di dunia ini berdasarkan pendapatan per kapita yang diperoleh oleh masing-masing negara. Berdasarkan pendapatan per kapitanya, ada empat macam negara yaitu sebagai berikut.
  1. Negara berpendapatan rendah, yakni negara yang memiliki pendapatan per kapita kurang dari US$ 675.
  2. Negara berpendapatan menengah bawah, yakni negara yang memiliki pendapatan per kapita antara US$ 675–2.695.
  3. Negara berpendapatan menengah atas, yakni negara yang memiliki pendapatan per kapita antara US$ 2.696–8.335.
  4. Negara berpendapatan tinggi, yakni negara yang memiliki pendapatan per kapita lebih dari US$ 8.336.
Secara umum, yang dimaksud dengan negara berkembang ialah negara yang bidang perekonomian dan tingkat kehidupan masyarakatnya masih berada dalam tahap perkembangan. Adapun negara maju ialah negara yang bidang perekonomian dan tingkat kehidupan masyarakatnya telah berada pada tahap yang lebih maju. Berdasarkan definisi umum ini, ada beberapa ciri dan kriteria yang menyebabkan suatu negara digolongkan sebagai negara maju atau negara berkembang.

B. Ciri-ciri Negara Berkembang
Negara-negara berkembang umumnya berada di kawasan Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan. Negara-negara yang termasuk kelompok negara berkembang contohnya antara lain Indonesia, Kazakhstan, India, Kamerun, dan Brasil. Umumnya, negara berkembang memiliki ciri sebagai berikut.


Pinggiran Kota Jakarta

1. Bekas Jajahan Negara Lain, Terutama Negara-Negara Eropa
Karena penjajahan yang terjadi selama ratusan tahun, tingkat pendidikan masyarakat di negara berkembang umumnya rendah. Akibatnya, penduduk negara berkembang kurang mampu mengembangkan dirinya untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang pembangunan. Penjajahan selama ratusan tahun juga telah menyebabkan hilangnya sejumlah kekayaan alam yang dapat dijadikan sumber modal untuk pembangunan.

Masih banyak dampak kerusakan lain yang diakibatkan oleh penjajahan. Akibat yang paling utama ialah menjadi rendahnya kepercayaan diri bangsa-bangsa yang dijajah untuk dapat berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Hal ini menyebabkan bangsa-bangsa yang pernah terjajah umumnya sulit mengembangkan tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakatnya.

2. Produksi Barang Sangat Bertumpu pada Hasil Pertanian
Karena tingkat pendidikannya rendah, kemampuan masyarakat dalam melakukan produksi hanya terbatas pada bercocok tanam yang dipelajari secara turun temurun. Hal ini juga merupakan akibat tidak langsung dari penjajahan selama ratusan tahun.

Secara umum hasil pertaniannya memiliki nilai komoditas yang rendah karena cepat membusuk dan rusak. Hal ini berbeda dengan hasil industri yang tahan lama dan bernilai tinggi. Pertanian yang dilakukan secara tradisional umumnya tidak memberikan hasil yang banyak dan melimpah. Keadaan ini makin memperburuk kualitas hasil pertanian negara-negara berkembang sehingga hasil-hasil pertaniannya kurang mampu bersaing dengan hasil-hasil pertanian negara lainnya di pasar internasional. Alternatif untuk mengalihkan tumpuan pada sektor selain sektor pertanian sangat terbatas karena rendahnya pengetahuan masyarakat di luar sektor pertanian.

3. Memiliki Masalah Tekanan Penduduk
Tekanan penduduk berkisar pada tingkat pengangguran tinggi, pertumbuhan penduduk tinggi, produktivitas rendah, kualitas kehidupan rendah, dan kemiskinan. Masalah-masalah tersebut berkaitan langsung dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Sehingga masalah-masalah semacam itu tidak akan dapat diberantas oleh pemerintah sepanjang masalah perekonomian belum juga dapat diatasi. Di sisi lain, masalah perekonomian juga sangat tergantung kepada kualitas kehidupan manusia, sehingga keduanya saling memengaruhi satu sama lain. Akibatnya, hal itu menjadi masalah yang terus berputar dan tak kunjung usai bila tidak diiringi oleh keinginan keras seluruh penduduknya untuk maju.

4. Sumber Daya Alam Belum Banyak Dimanfaatkan secara Maksimal
Penguasaan teknologi dan pendidikan yang rendah menyebabkan negara berkembang memiliki kemampuan terbatas untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ad Pengetahuan masyarakat akan potensi yang dimiliki oleh wilayahnya sangat rendah, sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Padahal, pemanfaatan sumber daya alam merupakan faktor pendorong kemajuan suatu bangsa.

Sumber daya manusia yang rendah tidak akan mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang paling tinggi sekalipun. Karena itu, kemajuan sebuah negara sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu ada beberapa negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat banyak namun tergolong ke dalam negara berkembang.

5. Kekurangan Modal untuk Melaksanakan Pembangunan
Modal yang dimiliki negara berkembang cenderung tersedot untuk mengatasi masalah-masalah sosial seperti telah dijelaskan sebelumnya. Akibatnya, modal cepat habis dan tidak ada lagi modal untuk melanjutkan proses pembangunan. Adapun pengadaan modal melalui ekspor dan pemasukan lainnya tidak dapat berjalan secara optimal karena ketidakmampuan menambah pemasukan ke kas negara secara signifikan.

6. Cenderung Menggantungkan Kehidupan pada Impor Hasil Industri dan Ekspor Hasil Pertanian Kemampuan produksi yang rendah dan hanya mengandalkan sektor pertanian menyebabkan adanya ketidakseimbangan dalam ekspor dan impor. Modal pun banyak tersedot untuk membeli hasil industri. Sementara, pemasukan hanya mengandalkan ekspor hasil pertanian yang nilainya tidak terlalu tinggi. Ketidakseimbangan antara ekspor dan impor menyebabkan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran. Sehingga, terjadi pengeluaran yang berlebihan tanpa diimbangi pemasukan yang menyebabkan kas negara terus mengalami defisit atau kerugian. Akibatnya, perekonomian negara menjadi tidak stabil yang makin memperparah keadaan. 

Kurang lebih 80% penduduk dunia saat ini tinggal di negara berkembang. Negara yang termasuk kategori berkembang melebihi tiga perempat jumlah negara di seluruh dunia. Negara berkembang umumnya memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Rata-rata angka pertumbuhan penduduk di negara berkembang mencapai angka 1,6%. Sementara, rata-rata angka pertumbuhan penduduk negara maju hanya 0,1%. Selain itu, negara berkembang umumnya memiliki tingkat kematian dan kelahiran bayi yang tinggi, serta tingkat harapan hidup yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan nilai gizi yang dikonsumsi penduduk di negara berkembang masih sangat rendah.

Penduduk negara berkembang umumnya tinggal di pedesaan. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Tingkat pendapatan per kapitanya rata-rata sangat rendah. Pendapatan per kapita rata-rata negara berkembang yang tersebar di berbagai kawasan berada di bawah kisaran 5.000 dollar Amerika. Bahkan masih banyak negara berkembang yang pendapatan per kapitanya berada pada kisaran angka ratusan dollar Amerika saja.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa negara-negara berkembang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Produksi barang-barang primer seperti pertanian masih dominan.
  2. Jumlah dan pertumbuhan penduduknya tinggi.
  3. Jumlah lapangan kerja dengan tenaga kerja yang ada tidak seimbang.
  4. Tingkat produktivitasnya masih rendah.
  5. Tingkat kesejahteraan penduduknya rendah.
  6. Angka beban tanggungannya masih tinggi.
  7. Kualitas atau tingkat keahlian dan keterampilan tenaga kerjanya masih rendah.
  8. Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita penduduknya masih rendah.
  9. Ketergantungan terhadap negara lain tinggi dan mudah terpengaruh.
  10. Daya beli masyarakatnya masih rendah.
  11. Tingkat kemiskinan penduduknya masih tinggi.
  12. Tingkat pengangguran yang tinggi berdampak pada tingginya angka kriminalitas
C. Ciri-ciri Negara Maju
Negara-negara di Benua Eropa umumnya merupakan negara maju. Selain itu, negara maju juga tersebar di kawasan Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Negara di Benua Asia yang dapat dikategorikan sebagai negara maju adalah Jepang, Korea, dan Singapura. Umumnya, negara maju memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.

Kota London

1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Relatif Tinggi
Karena penduduknya memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi, negara-negara maju mampu mengolah sumber daya alam secara optimal. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi tersebut ditopang oleh tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju.

Selain pengaruh pada pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi juga berdampak pada kemampuan masyarakat di negara maju dalam memasarkan produk-produk industri maupun pertanian negara mereka di pasar internasional. Hal ini memungkinkan pendapatan negara maju terus bertambah.

2. Perekonomian Bertumpu pada Sektor Industri dan Jasa
Kegiatan perekonomian utama tidak hanya mengandalkan sektor primer seperti pertanian, namun juga sektor industri dan jasa yang menjadi sektor andalan pemacu pertumbuhan ekonomi. Sektor industri memiliki kelebihan dalam menyedot jumlah tenaga kerja, sehingga masalah pengangguran dapat diatasi. Sementara, sektor jasa melatih masyarakat untuk terbiasa melakukan pekerjaan wiraswasta yang tidak mengandalkan sektor pertanian saja.

Variasi dalam sektor ekonomi andalan menjadikan pendapatan negara maju memiliki banyak alternatif yang tidak tertumpu pada satu sektor saja. Sehingga, ketika salah satu sektor mengalami kemunduran, maka sektor lainnya akan dapat diandalkan untuk menopang perekonomian. Sebagai contoh, bila sektor industri di negara maju mengalami kemunduran, maka sektor jasa dan pertanian masih kuat untuk menopang perekonomian, begitu pula bila sebaliknya.

3. Angka Pengangguran Relatif Rendah
Industri yang berkembang pesat membuka banyak lapangan kerja sehingga angka pengangguran dapat ditekan serendah mungkin. Selain itu, pengetahuan yang tinggi karena tingkat pendidikan yang tinggi menjadikan masyarakat kreatif dan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri melalui usaha-usaha wiraswasta yang tepat dan efektif.

Rendahnya angka pengangguran berpengaruh pada angka kejahatan di negara maju yang umumnya rendah sehingga usia harapan hidup meningkat dan mempertinggi kualitas kehidupan manusia yang tinggal di negara maju.

4. Pendapatan Per Kapita Berada pada Kisaran yang Tinggi
Variasi produk impor dan banyaknya lapangan pekerjaan menjadikan negara maju memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, sehingga penduduknya memiliki tingkat kesejahteraan yang baik. Pendapatan per kapita juga ditopang oleh surplus atau kelebihan ekspor dari impor sehingga negara memiliki banyak uang yang dapat digunakan untuk menyejahterakan rakyatnya.

5. Memiliki Banyak Modal untuk Pelaksanaan Pembangunan
Besarnya volume ekspor menjadikan banyaknya pemasukan bagi negara maju. Karena itu, negara-negara maju memiliki banyak modal untuk melaksanakan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakatnya. Banyaknya modal yang dimiliki oleh negara maju juga
memungkinkan negara maju untuk makin memperlebar usaha dan proyek-proyek pengadaan fasilitas-fasilitas penunjang kesejahteraan bagi rakyatnya.

Hanya sedikit penduduk dunia yang tinggal di negara maju. Negara maju hanya meliputi 20% dari seluruh wilayah daratan di bumi. Negara maju umumnya memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah. Selain itu, negara maju umumnya memiliki tingkat kematian dan kelahiran bayi yang rendah, serta tingkat harapan hidup yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan nilai gizi yang dikonsumsi penduduk di negara maju telah tinggi.

Penduduk negara maju umumnya tinggal di kawasan urban (kota). Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri dan jasa. Tingkat pendapatan per kapitanya rata-rata tinggi. Pendapatan per kapita rata-rata negara maju berada di atas kisaran 20.000 dollar Amerika. Bahkan Amerika Serikat memiliki pendapatan per kapita hingga 44.260 dollar AS pada tahun 2005.

Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai berikut.
  1. Angka pertumbuhan penduduknya relatif kecil.
  2. Perbandingan lapangan kerja dengan pencari kerja seimbang.
  3. Produktivitas tenaga kerjanya sudah tinggi.
  4. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor industri dan jasa.
  5. Tingkat kesehatan dan angka harapan hidupnya tinggi.
  6. Tingkat pendidikan dan penguasaan teknologinya rata-ratasudah tinggi.
  7. Pendapatan nasional dan pendapatan rata-rata penduduknya tinggi.
  8. Daya beli masyarakat sudah tinggi.
  9. Kualitas tenaga kerjanya rata-rata tinggi.
  10. Angka pengangguran dan kriminalitasnya dapat ditekan.
  11. Angka beban tanggungannya atau dependency ratio-nya rendah.


0 Response to "Negara Maju dan Negera Berkembang"

Post a Comment