Dahulu kala, semua ayam jago mempunyai tanduk. Mereka bahkan dapat terbang dan sangat buas. Dalam pertempuran, mereka selalu menang dan itu membuat mereka sombong. Mereka berpikir, merekalah yang paling kuat di dunia. Melihat tingkah ayam jago, binatang lain tidak suka. Mereka lalu menemui Singalong Burong, Dewa Perang Suku Dayak. Mereka menceritakan bagaimana kejam dan sombongnya para ayam jago. Singalong Burong ikut kesal mendengarnya. Ia memerintahkan para ayam jago untuk menghadap.
”Kudengar kalian suka berkelahi,” tanya Singalong Burong kepada para ayam jago. ”Benarkah?”
”Ya, karena kami pemberani!” ujar para ayam jago menepuk dada.
”Tetapi kalian tidak hanya berkelahi dengan binatang-binatang kuat. Binatang lemah dan kecil pun kalian pukul. Apakah itu dapat disebut pemberani?”
”Kami memang prajurit yang paling berani,” kata salah satu ayam jago. ”Tugas prajurit adalah bertempur dan menang. Dan kami selalu menang.”
Para ayam jago kemudian meninggalkan tempat itu dengan angkuh. Singalong Burong sangat murka. Ia lalu menemui sahabatnya, Raja Naga, yang berdiam di puncak sebuah gunung. Kemudian ia bercerita tentang kekesalannya pada para ayam jago itu.
”Aku akan memerintahkan para prajurit naga agar memberi pelajaran pada para ayam jago!” ujar Raja Naga setelah Singalong Burong selesai bercerita.
Saatnya tiba. Pertempuran antara ayam-ayam jago dan para prajurit naga berlangsung seru di dataran luas di tepi Sungai Kapuas. Ayam-ayam jago menganggap remeh pasukan naga, sebab mereka tidak memiliki tanduk. Meskipun napas naga mengeluarkan api, para ayam jago tidak merasa takut sedikit pun. Pertempuran berlangsung sepanjang hari. Naga-naga itu terluka karena terkena tanduk ayam jago. Mereka lalu membalasnya dengan semburan api. Sayap-sayap para ayam jago pun terbakar. Mereka lari kocar-kacir. Akhirnya, para naga dapat memenangkan pertempuran itu.
Singalong Burong lalu mencopot tanduk para ayam jago dan memberikannya kepada para naga. Singalong Burong juga menghilangkan kemampuan terbang para ayam jago. Itulah sebabnya mengapa kini naga memiliki tanduk dan ayam jago tidak dapat terbang. Walaupun kalah, ayam jago tetap saja bersikap sombong. Lihat saja, ia selalu berjalan dengan angkuh sambil berkokok.
0 Response to "Ayam Jago yang Sombong"
Post a Comment