Nabi Muhammad saw. adalah nabi terakhir dari 25 Nabi dan Rasul, dan tidak ada nabi dan rasul sesudahnya. Nabi Muhammad saw. lahir di kota Mekah al-Mukarramah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal bertepatan dengan tahun gajah atau 20 April 571 Masehi.
Nabi Muhammad lahir sudah dalam keadaan yatim. Abdullah, ayahnya, telah lebih dahulu wafat, sedangkan Nabi Muhammad waktu itu masih dalam kandungan ibunya kira-kira masih berusia 2 bulan. Abdullah bin Abdul Muththalib sebagai ayah tidak meninggalkan harta benda yang banyak yang akan diwarisi puteranya. Abdullah hanya meninggalkan beberapa ekor unta saja. Ibu Muhammad bernama Aminah binti Wahab dari kalangan suku Quraisy yang terpandang mulia di masa itu.
Nabi Muhammad Saw. pada masa bayi diasuh oleh Halimah. Setelah usia lebih kurang 2 tahun, Halimah menyerahkan Muhammad kepada Aminah kembali. Pada masa kanak-kanak, Muhammad kecil selalu diajak pamannya, Abu Thalib menggembala kambing. Ia senang dengan pekerjaannya dan sayang pada hewan. Karena itu paman Muhammad sering menyebutnya si cerdas yang lincah dan baik. Pada usia muda, Nabi Muhammad saw. terkenal tabah, sabar, betanggung jawab, pekerja keras. dan sangat jujur, sehingga ia diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya.
Pekerjaan yang digelutinya saat itu adalah berdagang ke negeri Syam. Ia membawa berbagai jenis dagangan milik saudagar kaya bernama Khadijah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah jatuh cinta padanya. Khadijah akhirnya menjadi istri Muhammad. Pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi rasul, berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Nabi Muhammad saw. mempunyai kebiasaan berkhalwat, yaitu mengasingkan diri dari keramaian manusia, merenung mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tempat yang digunakannya adalah di Gua Hira, kurang lebih 5 km dari arah timur kota Mekah. Dia lakukan ini pada setiap bulan Ramadhan tiba.
Pada hari ketujuh belas. dari bulan Ramadhan saat itu, Muhammad saw. mengalamai peristiwa yang sangat menakjubkan. Beliau menceritakan peritiwa itu. “Di saat aku sedang tidur, datanglah malaikat Jibril menghampiriku seraya berkata: ‘Bacalah!”. ‘Aku tidak dapat membaca,’ jawabku. ‘Malaikat lalu memelukku hingga aku merasa bahwa kematian sedang menghampiriku. Ia melepaskan diriku lalu berkata lagi, ‘Bacalah! ‘Aku tidak dapat membaca,’ jawabku. Ia kembali memelukku lagi hingga aku merasa kematianku tiba. Kemudian ia melepaskan diriku sambil berkata: (Q.S al-‘Alaq/96: 1 – 5) ‘Aku lalu mengucapkan kata-kata yang dituntunkan Malaikat Jibril itu, hafal seolah-olah tertulis dalam hatiku’. Itulah wahyu pertama yang turun kepada Muhammad saw.
Dalam menyiarkan agama Allah, Nabi Muhammad saw. tidak pernah takut sekali pun berhadapan dengan berbagai rintangan. Dakwahnya sering dihadang bahkan diancam akan dibunuh. Abu Jahal adalah orang yang paling membencinya. Suatu ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, lantas Abu Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya dengan najis. Namun Nabi Muhammad Saw.hanya berdoa kepada Allah: “Ya Tuhan kepada Engkau aku menyerahkan kaum Quraisy”. Doa ini dibaca berulang-ulang.
Nabi Muhammad Saw. selain terkenal jujur dan pemaaf, juga peduli dan mencintai anak yatim. Nabi pernah bersabda: “ Barangsiapa yang merawat dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan dengan Nabi. Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dengan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Begitulah cinta Nabi Muhammad saw. kepada umatnya, terutama kepada anak yatim.
Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup para nabi, maka sering disebut dengan khatamul anbiyā', artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.
Nabi Muhammad Saw. selain terkenal jujur dan pemaaf, juga peduli dan mencintai anak yatim. Nabi pernah bersabda: “ Barangsiapa yang merawat dan mengasuh anak yatim dengan sebaik-baiknya, kelak mereka akan masuk surga, dan tempatnya berdekatan dengan Nabi. Hal ini diisyaratkan Nabi dengan jari telunjuk dengan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak terhalang apa pun”. Begitulah cinta Nabi Muhammad saw. kepada umatnya, terutama kepada anak yatim.
Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup para nabi, maka sering disebut dengan khatamul anbiyā', artinya penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.
0 Response to "Kisah Teladan Nabi Muhammad saw."
Post a Comment