Dalam sebuah keluarga ada seorang anak bernama Jaratkaru. Keperibadiannya sangat lugu dan patuh pada orang tuanya. Dia sangat tekun belajar sampai tingkat yang paling tinggi di jaman itu. Singkat cerita orang tuanya telah meninggal. Akibat begitu tekunnya dalam menuntut ilmu Jaratkaru lupa kawin. Selanjutnya Jaratkaru menjalani Sukla Brahmacari yaitu tidak kawin seumur hidupnya. Akibat dari ketinggian ilmunya, Jaratkaru, akhirnya mampu pergi ke Sorga untuk melihat roh ayahnya.
Sesampainya di sorga Jaratkaru menanyakan roh orang tuanya. Roh orang tuanya ternyata tidak ada di sorga. Dia pun turun ke neraka. Dilihatlah roh-roh yang sedang menjalani hukuman dan penyiksaan yang amat berat. Satu persatu roh itu ditanya dan sampailah dia kepada roh yang tergantung di pohon bambu petung. Dia bertanya, roh itupun menjawab; “Saya punya anak yang tidak melakukan perkawinan selama hidupnya sehingga tidak punya keturunan, maka akibatnya saya mendapat hukuman seperti ini”.
Mendengar ceritra itu secepatnya Jaratkaru kembali ke dunia untuk mencari istri agar memiliki keturunan. Tidak lama kemudian dia mendapat istri yang mampu memiliki keturunan. Begitu Jaratkaru punya keturunan, maka bebaslah roh orang tua Jaratkaru dari siksaan dan hukuman di neraka, dan akhirnya roh ayah Jaratkaru dipindahkan ke sorga.
Brahmacari terdiri dari: Sukla Brahmacari, Swala Brahmacari dan Tresna Brahmacari. Sukla Brahmacari yaitu tidak kawin seumur hidup. Swala Brahmacari yaitu kawin sekali selama hidup. Tresna Brahmacari yaitu kawin lebih dari satu kali dan paling banyak empat kali tetapi harus atas persetujuan istri pertama.