Narkotika adalah pembunuh berdarah dingin. Korbannya tidak the end dengan cepat, tetapi melalui siksaan fisik maupun batin yang bertahap. Perlahan tapi pasti narkotik itu menjajah tubuh korbannya, membuatnya tergantung, dan kemudian membunuhnya dengan kejam. Berbahagialah mereka yang cepat-cepat sadar, karena semakin lambat pecandu itu sadar akan kesalahannya, semakin sulit menyembuhkannya.
Narkotik adalah bahan kimia yang dikatakan racun. Melalui suntikan, ditelan, atau dihisap melalui hidung, kimiawi jahat ini masuk ke dalam aliran darah menuju jaringan saraf manusia. Jaringan saraf inilah yang diobrak-abrik oleh kimiawi narkotik.
Pada tubuh manusia, jaringan saraf bertugas memonitor keadaan lingkungan di luar maupun di dalam tubuh untuk menyesuaikan kondisi. Perasaan lapar, haus, kepanasan atau kedinginan juga merupakan hasil monitoring jaringan saraf mengingat, menganalisa, menghitung dan sebagainya, juga merupakan kerja jaringan saraf. Untuk hidup teratur dan sehat, jaringan saraf ini harus bekerja dengan baik. Tidak ada manusia dapat hidup dengan sehat apabila susunan sarafnya tidak bekerja dengan normal. Pekerjaan saraf yang serba cepat itulah yang diganggu oleh kimiawi narkotik.
Narkotik itu memiliki jenis yang bermacam-macam, diantaranya:
1. Morphine,
Jenis narkotik ini mengganggu saraf yang mengatur pernapasan, sehingga pernapasan menjadi lambat dan berat. Kemudian kimiawi jahat ini juga menyerang saraf yang mengatur perasaan mual dan mau muntah. Pada perut, morphine merusak saraf yang mengatur pencernaan, menyebabkan orang sembelit. Serangannya terhadap otak juga menimbulkan euphoria, perasaan santai. Lain lagi dengan narkotik buatan seperti Luminalatau Nembutal.
Narkotik ini bereaksi seperti alkohol, menyerang pengiriman informasi antara satu sel saraf ke yang lain. Akibatnya kegiatan otak menurun, hilangnya rasa mual dan timbulnya perasaan yang tenang yang berlebih-lebihan. Narkotik yang merangsang peningkatan kerja saraf adalah cocainedan amphetamin. Zat kimiawinya menyerang pusat saraf dan meningkatkan kerja saraf motoris. Cocainejuga meningkatkan kegiatan pernapasan dan denyut jantung. Tetapi sedikit saja lebihan cocainedapat menyebabkan berhentinya kerja jantung. Cocaineini dipakai dalam bentuk serbuk halus, yang dihisap melalui hidung. Amphetaminedipakai dalam bentuk cairan yang disuntikkan atau pil-pil kecil.
2. LSD
Mempunyai efek lain lagi. Kimiawi narkotik ini menyerang saraf untuk mempengaruhi proses penerimaan informasi dan sistem penglihatan, sehingga pemakainya mengalami halusinasi (bayangan-bayangan yang sebenarnya tidak ada). Yang juga diserang LSD ini adalah daya persepsi manusia. Pecandu LSD seringkali tidak bisa merasakan adanya ruang. Sehingga pernah ada seorang pecandu LSD yang melompat dari jendela kamar hotelnya di tingkat atas, karena disangka dia berada di tempat terbawah.
Jadi jelas di sini, narkotik benar-benar berbahaya karena menyerang bagian terpenting dari tubuh manusia. Narkotik mengganggu cara kerja saraf yang normal, sehingga pemakaian yang tidak terkontrol akan menghancurkan jaringan saraf manusia. Ketagihan alias kecanduan. Karena terus-menerus dirangsang secara tidak wajar, maka kerja jaringan saraf dan tubuh keseluruhan menjadi tergantung pada rangsangan itu. Jika tubuh pecandu tidak dimasuki narkotik, jaringan sarafnya akan menuntut rangsangan. Bahkan pecandu morphineatau heroinakan terus menuntut dosis yang semakin lama semakin tinggi. Itulah sebabnya, jika terlambat diobati si pecandu akan semakin dalam terjerumusnya. Seorang pecandu narkotik yang ketagihan tidak dapat berpikir normal. Ia sudah tidak peduli apa-apa lagi, selain memikirkan bagaimana caranya mendapatkan narkotik yang dirindukannya. Apapun akan dilakukannya, bahkan tuntutan penjara juga tidak dipedulikannya.
Ketagihan akan narkotik inilah yang seringkali menjerumuskan remaja ke dunia kriminal. Kalau tidak ada uang lagi, seorang pemadat bisa nekad mencuri atau merampok. Padahal jika ia berhasil mendapatkan uang dan membeli morphine, tingkat ketergantungannya akan semakin tinggi. Karena tingkat ketergantungannya semakin tinggi, kejahatannya pun semakin nekad. Itulah sebabnya banyak pecandu narkotik berprofesi perampok. Kadang-kadang keluarga sendiri pun dirampoknya.
Setiap narkotik menyebabkan kecanduan. Jika ada yang mengatakan ganja atau LSD tidak menimbulkan kecanduan, itu pasti bohong, itu pasti nonsense. Kalau tidak tergantung secara fisik, seorang pemakai narkotik dapat kecanduan secara kejiwaan. Jika tidak menghisap ganja atau menyuntikkan morphine? Tentu bukan di ruang kelas atau di ruang tamu rumahnya atau di tempat-tempat umum. Ia akan berusaha lari dari ruangan-ruangan yang dianggap tidak aman itu. Semakin lama pecandu yang malang ini akan semakin jauh dari keluarga, sekolah dan masyarakatnya. Hidupnya tidak teratur lagi, sehingga kemungkinan untuk lebih dulu ke alam baka lebih besar.
Calon-calon korban
Para ahli ilmu jiwa mengelompokkan calon-calon pecandu narkotik dalam dua golongan besar: yaitu korban yang mengenal narkotik karena ingin tahu atau karena ingin dianggap ”modern”, dan korban yang memakai narkotik sebagai alat untuk menyelesaikan masalah pribadinya.
Setiap pecandu narkotika adalah orang tolol atau mungkin juga kuno. Hanya orang-orang bodoh yang kuno yang masih menganggap ganja atau opium ”tidak berdosa”, biasanya orang-orang bingung, atau orang-orang yang tak berbahagia dalam kehidupan keluarganya. Mereka justru tahu kekuatan narkotik dan sengaja memakainya untuk menyiksa diri.
Bisa kita katakan orang-orang ini bukanlah orang bodoh, melainkan orang-orang yang lemah pribadinya. Mereka tidak tegar, bingung menghadapi masalah pribadi dan mencari jalan yang gampang saja. Padahal, narkotik justru menambah problem bagi mereka. Ketagihan narkotik justru melipatgandakan persoalan yang harus mereka hadapi. Sehingga seringkali akhirnya mereka menyerah. Mereka merasa hanya memiliki one way ticket: tidak ada jalan kembali selain menuju kematian.
Tetapi benarkah tidak ada jalan kembali? Mereka yang masih sadar sebetulnya bisa membantu yang terjerumus. Jika ada teman atau sahabat kita mempunyai problem, mulailah bersikap memperhatikannya. Kekecewaan dan rasa kehilangan sesuatu yang sangat disayang, dapat membuat seorang kebingungan. Orang ini perlu perhatian dan kasih sayang. Jika ia sudah merasa tidak ada lagi yang memperhatikan dan menghiraukannya, ia bakal menjadi korban narkotik. Jadi, peran sahabat sangat penting untuk mencegah makin banyaknya pecandu narkotik. Selain itu jangan lupa pada agama, karena ajaran Tuhan dapat menjadi benteng terhadap godaan-godaan yang menjerumuskan.
0 Response to "Ingin Hidup Sehat dan Bahagia Jangan Coba Narkoba"
Post a Comment