Agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia. Agama Islam yang dibawa oleh para pedagang tersebut untuk pertama kalinya lewat Selat Malaka. Daerah yang pertama mendapat pengaruh Islam adalah Barusdan Perlak. Setelah munculnya Kerajaan Samudra Pasai, agama Islam tersebar ke pedalaman Pulau Sumatera, kemudian menyebar ke arah selatan melalui Siak dan Palembang.
Dari Pulau Sumatra, agama Islam kemudian menyebar ke wilayah Jawa, yakni ke Kerajaan Demak. Kerajaan Demak berperan menyebarkan agama Islam ke Banten, Cirebon, Gresik, dan daerah-daerah lain di pesisir utara Pulau Jawa. Kerajaan Demak mengembangkan Islam ke Kalimantan Selatan (Banjar), Sulawesi Selatan (Gova-Tallo), dan Maluku (Ternate-Tidore). Kerajaan Gowa-Tallo (Makasar) di Sulawesi Selatan ternyata berperan pula menyebarkan agama Islam ke Kalimantan Timur, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Timor.
Daerah-Daerah di Indonesia yang Dipengaruhi dan yang Tidak Dipengaruhi Islam Masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Islam telah membawa perubahan struktur sosial, ekonomi, budaya, dan politik masyarakat Indonesia. Hampir seluruh wilayah Indonesia telah tersentuh oleh unsur pengaruh Islam.
Pada abad ke-16, daerah-daerah di Indonesia yang sudah terpengaruh Islam adalah daerah-daerah pesisir, terutama bandar-bandar dagang yang terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Pada abad ke-18, hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah terpengaruh Islam. Daerah paling barat adalah Aceh, sedangkan daerah paling timur adalah Ternate dan Tidore.
Daerah yang belum terjangkau pengaruh Islam sekitar abad ke-18 adalah Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Pada abad ke-20 wilayah Papua ternyata telah dipengaruhi Islam, meskipun baru sedikit penduduk yang menganut agama itu.
0 Response to "Jalur dan Daerah Penyebaran Islam di Indonesia"
Post a Comment