Sebagai orang yang beriman, kita wajib mempercayai dan meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi dan rasul. Percaya kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman
Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah
Iman menurut arti bahasa berarti percaya atau yakin. Sedangkan kata kitab artinya buku atau lembaran risalah. Menurut istilah, iman kepada kitab-kitab Allah mempercayai atau meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para nabi dan rasul agar kitab-kitab-Nya dijadikan pedoman hidup untuk meraih kehidupan yang sejahtera di dunia dan akhirat.
Beriman kepada kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an bagi umat Islam wajib percaya secara ijmali, artinya hanya percaya saja. Sedangkan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab sebelum AlQur’an tersebut bukanlah merupakan suatu kewajiban. Hal ini disebabkan karena kedudukan kitab suci tersebut berakhir dengan diutusnya para nabi dan rasul yang menerimanya.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dimana Al-Qur’an telah menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Oleh karena itu, umat Islam beriman kepada Al-Qur’an secara tafsili, artinya harus meyakini akan kebenarannya, memahami isi ajarannya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nama-nama Kitab Allah
Allah menurunkan kitab suci banyak sekali, namun yang wajib kita imani dan kita ketahui ada empat, yaitu: Kitab Zabur, Kitab Taurat, Kitab Injil, dan Kitab Al-Qur’an.
Dari keempat kitab tersebut dinamakan Kitab Samawi artinya kitab yang diturunkan dari langit atau dari Allah swt.
Agar pemahaman kita tentang kitab-kitab Allah tersebut menjadi jelas, maka berikut ini penjelasannya:
- Kitab Zabur diturunkan dalam Bahasa Qibti, kitab ini diturunkan untuk kaum Bani Israil.
- Kitab Taurat diturunkan dalam Bahasa Ibrani, kitab ini diturunkan untuk kaum Bani Israil.
- Kitab Injil diturunkan dalam Bahasa Suryani, kitab ini diturunkan untuk kaum Bani Israil.
- Kitab Al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab, kitab ini diturunkan untuk umat manusia di dunia.
Sebagaimana firman Allah: Artinya: “Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran/3: 3).
Nama-nama Rasul Yang Menerima Kitab Suci
Tidak semua para nabi dan rasul menerima kitab suci dari Allah. Ada yang hanya menerima berupa suhuf atau ajaran Allah yang berupa lembaran-lembaran, seperti Nabi Ibrahim as. Nabi Musa as menerima suhuf sekaligus menerima kitab suci dari Allah.
Adapun nabi dan rasul yang menerima kitab suci dari Allah sebagai berikut:
1. Nabi Daud as (Menerima Kitab Zabur)
Kata zabur berasal dari kata zabara, yang berarti menulis, menulis dengan sempurna. Adapun Zabur menurut istilah adalah kitab suci yang diturunkan Allahkepada Nabi Daud as. Zabur dalam bahasa Arab disebut mazmur. Mazmur berarti kumpulan nyanyian dan doa.
Kitab Zabur yang turunkan kepada Nabi Daud as terdiri atas 150 mazmur yang berisi puji-pujian yang disenandungkan Nabi Daud as, seperti ungkapan hidup, permintaan ampun atas dosanya kepada Allah, suka cita karena kemenangannya atas musuh-Nya, kemuliaan Allah, dan kemuliaan Mesias yang akan datang.
Saat Nabi Daud as menyanyikan puji-pujian kepada Allah, seluruh alam, seperti gunung-gunung, pepohonan, dan burung-burung, mendengarkannya dengan syahdu dan ikut bersama Daud bertasbih memuji kebesaran Allah.
Selain sebagai rasul, Nabi Daud as juga seorang raja yang sangat dicintai rakyatnya, seorang ahli perang dan ahli seni yang sangat tinggi.
Nabi Daud as mempunyai suara yang sangat merdu. Bila ia membaca Kitab Zabur, orang yang sedang sakit menjadi sembuh, angin menjadi tenang, burung-burung dan gunung pun ikut bertasbih memuji Allah swt. Allah berfirman: Artinya: ”Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sungguh Kami telah lebihkan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (Q.S. Al-Isra’/17: 55).
2. Nabi Musa as (Menerima Kitab Taurat)
Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani thora yang berarti ajaran. Menurut bahasa Yunani Kuno thora berarti hukum. Jadi kitab Taurat adalah kitab suci yang berisi undang-undang (hukum) yang dikenal dengan nama ”Sepuluh Perintah Allah”.
Kitab Taurat adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa as. Kitab ini diturunkan oleh Allah swt untuk menjadi petunjuk baginya dan bagi Bani Israil. Kitab ini dipercaya sebagai firman Tuhan yang disampaikan secara langsung kepada Nabi Musa as di Gunung Sinai.
Firman Allah: Artinya: ”Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): ”Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (Q.S. Al-Isra’/17: 2).
Firman Allah: Artinya: ”Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): ”Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (Q.S. Al-Isra’/17: 2).
3. Nabi Isa as (Menerima Kitab Injil)
Kata injil berasal dari bahasa Yunani yang berarti kabar gembira. Kitab Injil adalah himpunan wahyu Tuhan yang diberikan kepada Nabi Isa as.
Berdasarkan Kitab Injil inilah Nabi Isa as mendapat tugas berat dari Allah swt. Tugas itu ialah meluruskan ajaran-ajaran Nabi Musa as yang telah diselewengkan kaum Bani Israil.
Pelanggaran dan penyelewengan ajaran Taurat tidak hanya sebatas pada hukum dan tata cara ibadah, namun juga pada perilaku masyarakatnya yang semakin kacau.
Firman Allah swt: Artinya: ”Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Maidah/5: 46).
Firman Allah swt: Artinya: ”Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Maidah/5: 46).
4. Nabi Muhammad saw (Menerima Kitab Al-Qur’an)
Al-Qur’an menurut bahasa artinya ”bacaan”,sedangkan menurut istilah, Al-Qur’an ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi umat manusia agar hidupnya bahagia, dunia dan akhirat. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang sempurna. Isi kandungannya mencakup semua hal yang terdapat pada kitab-kitab terdahulu. Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw merupakan kitab yang terjaga keasliannya.
Firman Allah swt: Artinya: ”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr/15: 9).
Firman Allah swt: Artinya: ”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr/15: 9).
Al-Qur’an Sebagai Kitab Suci Terakhir
Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Dilihat dari sejarahnya, kitab suci Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 144 surah, 6666 ayat.
Ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh Nabi Muhammad saw pada waktu itu. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadan di Gua Hira. Gua Hira terletak di Jabal Nur (Gunung Nur). Surah yang pertama turun yaitu surah Al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai berikut.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
- Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan
- Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
- Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah
- yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam
- Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Adapun ayat yang terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah ayat 3 surah Al-Maidah sebagai berikut: Artinya: ” ... Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu .... ”(Q.S. Al-Maidah/5: 3)
Nama-nama Lain Al-Qur’an
Menurut ahli tafsir, Al-Qur’an memiliki banyak nama, antara lain:
- Al-Kitab berarti tulisan atau yang ditulis. Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang ditulis dengan mushaf.
- Al-Furqan berarti pembeda. Al-Qur’an sebagai pembeda antara yang hak (benar) dan yang batil (salah).
- An-Nur berarti cahaya. Al-Qur’an merupakan cahaya yang memberi penerang bagi manusia dari kegelapan.
- Al-Hud± berarti petunjuk. Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah swt.
- Az-Zikr berarti peringatan. Al-Qur’an berisi peringatan dari Allah swt agar manusia ingat kepada Khaliknya (Penciptanya).
- Asy-Syifa berarti obat. Al-Qur’an berfungsi sebagai obat penyembuh bagi orang-orang yang sakit rohani. Dengan Al-Qur’an orang-orang menjadi sehat jasmani dan rohani.
- Al-Bay±n berarti penjelas. Al-Qur’an berfungsi sebagai penjelas bagi persoalan-persoalan yang tidak ada jalan keluar atau solusinya.
- Al-Hakim berarti pemutus perkara. Al-Qur’an berfungsi sebagai pemutus perkara dari masalah-masalah yang awalnya tidak dapat diselesaikan dengan baik.
- Al-Karim berarti yang mulia. Al-Qur’an adalah firman Allah yang mulia, tiada perkataan yang lebih mulia selain dari Al-Qur’an.
- Al-Kalam berarti firman Tuhan. Al-Qur’an adalah benar-benar firman Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya termasuk ibadah.
Al-Qur’an Kitab Suci Terakhir
Sebagai umat Islam, wajib meyakini dan mempercayai serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an. Semua itu dapat diperoleh dengan cara mempelajari dengan sungguh-sungguh, mulai dari menulis, membaca, memahami isi kandungannya, kemudian mengamalkannya. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman:
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) itu tidak ada keraguan padanya menjadi petunjuk bagi orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 2).
Kandungan Al-Quran
Isi pokok ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an, yakni:
- Tauhid atau keimanan.
- Ibadah atau hubungan manusia dengan Allah.
- Akhlak atau tingkah laku manusia dengan Allah, sesama manusia atau dengan semua ciptaan Allah.
- Sejarah atau cerita dan kejadian umat terdahulu.
- Muamalah, yaitu hubungan manusia dengan manusia.
- Janji dan ancaman, yaitu berupa kabar gembira bagi orang yang beriman dan peringatan bagi orang yang ingkar.
- Syariah atau hukum seperti wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.
- Ilmu pengetahuan, ilmu yang terbentang di seluruh langit dan bumi.
0 Response to "Iman Kepada Kitab-Kitab Allah"
Post a Comment