Para murid lalu bertanya kepadanya, “Kenapa Anda sangat menyayanginya?” “Aku akan menunjukkan kepada kalian kenapa aku sangat menyayanginya,” jawab sang guru.
Syekh memanggil semua muridnya. Kemudian, ia memberikan masing-masing seekor burung kepada muridnya dan menyuruh mereka menyembelih burung itu di tempat yang tidak terlihat oleh siapa pun.
Para murid pun segera berangkat melaksanakan tugas yang diberikan gurunya. Ada yang pergi ke puncak bukit. Ketika ia merasa tidak ada yang melihatnya, ia langsung menyembelih burung yang dibawanya. Sementara yang lain pergi ke goa yang terpencil. Ketika ia merasa tidak ada yang melihatnya, ia pun segera menyembelih burung yang dibawanya.
Murid yang lain pergi ke balik pepohonan tinggi yang tersembunyi. Ketika merasa tidak ada yang melihat, ia segera menyembelih burung yang dibawanya. Tidak lama kemudian mereka kembali dengan membawa burung sembelihannya, kecuali sang murid kesayangan.
Syekh lalu bertanya kepadanya, “Kenapa kamu tidak menyembelih burung itu?” Murid kesayangan itu menjawab, “Tadi Guru menyuruhku menyembelih burung di tempat yang tidak terlihat oleh siapa pun, dan saya tidak dapat menemukan tempat seperti itu karena Allah berada di mana-mana dan akan melihat perbuatan saya.” Mendengar penjelasan sang murid, Syekh lalu berkata kepada murid yang lain, “Kini kalian tahu kenapa aku menyayangi dan memberikan perhatian lebih kepadanya.”
0 Response to "Merasa Diawasi Allah"
Post a Comment