Nabi Sulaiman 'Alaihissalam merupakan utusan Allah subhanahu wata'ala yang terkenal sangat kaya. Tidak hanya kaya di kalangan manusia, Nabi Sulaiman juga berkuasa atas hewan dan jin.
Salah satu kisah yang cukup terkenal adalah ketika Nabi ini ingin memberi makan semua makhluk. Ia berpikir jika kekayaan yang dimiliki terlampau banyak sehingga mencukupi untuk semua makhluk darat, laut dan udara. Ternyata, makanan tersebut hanya cukup untuk makanan ikan saja. Seperti apa kisahnya?
Kisah ini tertulis dalam Kitab Durrotun Naashihiin Fii Al-Wa’izhin Wa Al-Irsyad, karya Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khowbawiy. Beliau merupakan ulama yang hidup pada tahun 13 hijriyah.
Salah satu kelebihan Nabi Sulaiman as adalah diberikan oleh Allah kekuasaan yang seluas-luasnya kepadanya. Tidak hanya berkuasa atas manusia, Nabi yang mampu berbicara dengan hewan ini juga menguasai bangsa jin dan hewan. Bahkan Ia juga menguasai angin dan mengatur pergerakkannya.
Namun meskipun dengan kekayaan berlimpah, Nabi Sulaiman merupakan hamba yang taat kepada Allah. Pada satu ketika, Beliau memohon kepada Allah untuk memberi rizki seluruh makhluk yang biasa memperoleh rizki dari Allah subhanahu wata'ala. Ia ingin melakukannya dalam jangka waktu satu tahun penuh.
Namun Allah tidak serta merta mengabulkan permohonan hamba-Nya tersebut. Allah pun menjawab “Sungguh, engkau tidak akan mampu”.
Akan tetapi, Nabi Sulaiman tidak patah arang, Beliau kembali memohon untuk memberi makan semua makhluk, namun cukup untuk satu hari saja. Maka Allah pun mengabulkan permintaan tersebut.
Setelah itu, mulai lah sang Nabi memerintahkan bala tentaranya mulai dari manusia, hewan dan jin untuk mengabarkan kepada seluruh makhluk untuk menghadiri jamuannya. Dan Nabi Sulaiman alaihis salaam pun memerintah para juru masak agar secara aktif memasak dan mendatangkan apa saja yang diperlukan, mereka aktif memasak selama empat puluh hari.
Setelah itu, masakan dijaga baik-baik, anak-anak kecilpun tidak diizinkan untuk mendekatinya agar tidak merusak keadaan makanan. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan agar seluruh makanan dibariskan atau diatur di padang luas. Setelah seluruh makanan tersebut diatur, ternyata panjangnya setara dengan jarak satu bulan perjalanan, dan lebarnya diperkirakan sama dengan panjangnya.
Setelah persiapan sudah seratus persen, maka Allah subhanahu wata'ala memberi wahyu kepada Nabi Sulaiman as. “Makhluk manakah yang akan memulai?” Nabi Sulaiman as menjawab: “Mereka yang menetap di darat dan di laut”. Maka Allah memerintahkan ikan-ikan laut golongan besar jenis ikan kakap, Hiu dan lain-lain agar memenuhi panggilan Nabi Sulaiman 'alaihissalam
Ikan ini kemudian menyantap apa yang sudah dipersiapkan Nabi. Tidak disangka, ternyata makanan yang begitu banyak tersebut tidak mampu membuat ikan-ikan ini kenyang.
“Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar”. Jawab Nabi Sulaiman as: “Belum kenyangkah kamu?” Sahutnya: “Hingga saat ini aku masih belum terasa kenyang”.
Seketika itu Nabi Sulaiman bersujud memohon ampun kepada Allah Subhanahu. Ternyata kekayaannya yang demikian banyak tidak mampu memberi makan semua makhluk seperti yang dipikirkannya. Bahkan untuk ikan saja makanan tersebut masih kurang.
Nabi Sulaiman as berkata: “Maha suci Allah yang telah menjamin rizki setiap makhluk-Nya”. Meski menjadi manusia terkaya sepanjang sejarah, namun Nabi Sulaiman tidak akan mampu menandingi kekayaan yang dimiliki Allah subhanahu wata'ala. Wallahua’lam.
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya” (Surah Hud, ayat 6). Wallahua’lam
Artikel by Wiwik setiawati
Terima kasih semoga bermanfaat
Terima kasih semoga bermanfaat