Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan


Semakin tinggi kemampuan adaptasi suatu jenis organisme, maka semakin besar pula kemungkinan kelangsungan hidup jenis organisme itu. Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, suatu jenis dapat menempati habitat yang beraneka. Manusia adalah contoh jenis makhluk yang mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi.

Hampir semua habitat dihuni oleh manusia. Mulai dari pantai sampai pegunungan Andes yang tinggi, dari hutan tropis yang panas dan lembab sampai gurun pasir yang kering dan panas, serta daerah kutub yang dingin. Dengan kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, populasi manusia terus bertambah dan menduduki habitat baru, hal ini karena kemampuan otaknya yang paling tinggi dibanding organisme lainnya. Dengan berbekal sains, manusia mampu menciptakan berbagai peralatan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya.


1) Tumbuhan xerofit
Tumbuhan xerofit merupakan tumbuhan yang hidup di tempat yang kurang air (kering) misalnya, tanaman kaktus. Tumbuhan ini memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan berselaput zat semacam lilin. Daunnya sempit dan jumlahnya sedikit bahkan berubah bentuk menjadi duri, juga terdapat lapisan kutikula yang tebal serta memiliki sedikit stomata yang letaknya tersembunyi.

Bentuk daun yang demikian akan mengurangi penguapan (pengeluaran) air. Sistem perakaran lebat dan panjang sehingga tersebar sangat luas di dalam tanah. Hal ini berguna untuk mendapatkan air yang cukup. Bentuk tubuh (batang, daun, dan akar) pada tanaman kaktus sesuai dengan tempat hidupnya.

2) Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air, misalnya enceng gondok (Euchornia crasipes), paku air (Azolla pinata) dan teratai. Tumbuhan ini memiliki tangkai daun yang menggembung membentuk rongga-rongga udara yang berisi udara sehingga dapat mengapung. Tumbuhan yang hidup di air umumnya mempunyai lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air. Melalui permukaan tubuh yang tipis inilah tumbuhan dapat mengambil air dan zat-zat hara melalui seluruh permukaan tubuhnya. Tumbuhan yang sebagian tubuhnya berada di dalam air dan sebagian di atas air memiliki sistem perakaran serabut sebagai alat melekat dan sistem jaringan pengangkut pada tumbuhan air tidak berkembang dengan baik. Stomata terletak di permukaan daun sebelah atas serta memiliki jumlah daun yang banyak, lebar dan tipis.

3) Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan basah. Tumbuhan ini memiliki daun yang lebar untuk mempercepat penguapan, ujung tulang daun pada tepi daun atau ujung daun berlubang untuk meneteskan air (gurasi), misalnya keladi.

4) Tumbuhan Trofit
Tumbuhan Trofit seperti famili Gramineae, Liliaceae, Zingebereae, pohon Jati, randu, dan flamboyan pada musim kemarau menggugurkan bagian tubuh (daun) di atas tanah, menjelang musim penghujan tumbuh kembali.

5) Tumbuhan Epifit
Tumbuhan Epifit seperti anggrek beradaptasi dengan membentuk bagian jaringan yang menggelembung yang berguna untuk menyimpan air.





0 Response to "Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan"

Post a Comment