Usus manusia dapat mengalami kerusakan karena proses pencernaan sendiri (autodigesti). Autodigesti dapat terjadi karena adanya enzim-enzim pencernaan protein dan lemak serta daerah yang mengandung konsentrasi asam hidroklorid tinggi. Autodigesti dapat dihindari dengan adanya beberapa hal berikut.
- Lapisan usus lebih tebal daripada lapisan sistem-sistem lain serta selalu diperbarui.
- Usus menghasilkan lendir (Mucus). Lendir bertindak sebagai pelumas. Lendir dapat dicerna, diserap kembali, dan dikeluarkan lagi saat diperlukan.
- Enzim-enzim hanya dihasilkan atau dilepaskan sekali saja ketika makanan sampai di tempat tertentu di usus.
- Beberapa enzim pencerna yang dapat merusak sel usus dihasilkan dalam bentuk nonaktif, misalnya, pepsinogen dan tripsinogen bersifat nonaktif, diubah menjadi enzim pencerna aktif pada saat makanan masuk.
Jika proses mekanisme perlindungan tersebut rusak, pada autodigesti akan terjadi misalnya bisul lambung dan bisul usus dua belas jari. Hal ini dapat terjadi karena tingginya kandungan asam dalam perut. Penyakit itu dapat menghancurkan dinding otot pencernaan makanan. Bila sudah parah dinding usus benar-benar dilumatkan sehingga isi usus keluar ke dalam rongga tubuh yang dapat berakibat fatal. Umumnya feses berada pada usus besar selama 12 - 14 jam. Jika terjadi gangguan usus besar karena virus atau bakteri, makanan akan cepat lewat usus besar dan penyerapan air sangat sedikit sehingga feses berbentuk cair. Keadaan ini disebut diare.
Bila diare terjadi dalam waktu lama, penderita dapat mengalami kekurangan cairan
tubuh yang disebut dehidrasi. Sebaliknya, usus besar dapat menahan feses untuk
waktu yang lama. Akibatnya feses menjadi sangat kering karena terlalu banyak air yang diserap. Keadaan ini disebut sembelit (konstipasi). Selain yang sudah dijelaskan di atas ada beberapa kelainan pada sistem pencernaan, di antaranya sebagai berikut.
- Apendisitis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada usus buntu.
- Gastitris, penyakit yang disebabkan infeksi bakteri pada selaput lendir di dinding lambung, biasa terjadi pada manula.
- Malabsorpsi, ketidakmampuan usus halus menyerap sari makanan, disebut juga penyakit sariawan usus.
- Maag, penyakit karena adanya luka pada dinding lambung bagian depan, disebut juga tukak lambung.
- Parotitis (gondong), penyakit yang disebabkan virus yang menginfeksi kelenjar ludah di bawah telinga sehingga menjadi bengkak.
- Xerostomia, penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah.
0 Response to "Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan"
Post a Comment