Adaptasi Tingkah Laku


Semakin tinggi kemampuan adaptasi suatu jenis organisme, maka semakin besar pula kemungkinan kelangsungan hidup jenis organisme itu. Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, suatu jenis dapat menempati habitat yang beraneka. Manusia adalah contoh jenis makhluk yang mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi.

Hampir semua habitat dihuni oleh manusia. Mulai dari pantai sampai pegunungan Andes yang tinggi, dari hutan tropis yang panas dan lembab sampai gurun pasir yang kering dan panas, serta daerah kutub yang dingin. Dengan kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, populasi manusia terus bertambah dan menduduki habitat baru, hal ini karena kemampuan otaknya yang paling tinggi dibanding organisme lainnya. Dengan berbekal sains, manusia mampu menciptakan berbagai peralatan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya.


Adaptasi tingkah laku adalah perubahan tingkah laku suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Contoh :
  1. Bunglon, hewan ini dapat mengubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan lingkungannya. Peristiwa perubahan warna kulitnya ini disebut mimikri. Dalam keadaan terkejut atau akan kawin bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi kehitaman. Perubahan warna kulit bunglon berlangsung dari hijau, kecoklatan, kemudian kehitaman. 
  2. Flagellata, di dalam usus rayap terdapat flagellata yang menolong rayap untuk mencerna kayu. Karena flagellata mampu menghasilkan enzim selulosa. Di samping beberapa serangga lain, rayap juga melepaskan lapisan kulit yang menutupi saluran pencernaan bagian belakang sehingga flagellata turut keluar. Untuk mendapatkan flagellata kembali, rayap suka memakan kulitnya sendiri yang terkelupas. Selain itu. Rayap yang baru menetas dari telurnya sering menjilati dubur rayap dewasa. Tingkah laku demikian memungkinkan flagellata dapat masuk ke dalam saluran pencernaan rayap muda tersebut. 
  3. Lumba-lumba dan paus, hewan mamalia ini hidup di air. Meskipun hidupnya di air, lumba-lumba dan paus bernafas dengan paru-paru. Untuk menghirup udara, hewan tersebut muncul ke permukaan air. Setelah menghirup udara, hewan-hewan tesebut akan menyelam kembali ke dalam air. Pada saat muncul kembali ke permukaan air, udara dari paru-paru yang sangat penuh dengan uap air dihembuskan melalui lubang hidung yang terdapat di atas tubuh hewan-hewan tersebut. 
  4. Cumi-cumi dan gurita, hewan ini mengeluarkan cairan tinta sambil berenang mundur (menjauhi) musuhnya bila dalam keadaan bahaya. Cairan tinta ini menyebabkan lingkungan di sekitarnya menjadi gelap sehingga pemangsanya tidak mengetahui keberadaannya. 
  5. Beberapa jenis tumbuhan berbiji, daun dan bunganya membuka dan menutup tiap waktu tertentu. 
  6. Ganggang bersel satu bergerak ke tempat yang mendapat sinar, tetapi akan bergerak menjauhi tempat yang mendapat sinar kuat (terang sekali). 



0 Response to "Adaptasi Tingkah Laku"

Post a Comment