Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat di Australia


Penduduk Asli Australia
Kita sering mendengar Canberra. Canberra adalah ibukota Australia ternyata berasal dari bahasa penduduk asli Australia yang dalam bahasa Inggris berarti “a meeting place”. Oleh Elkin (1956) penduduk asli Australia ini dimasukan pada ras Australoid. Secara fisik ras ini memiliki ciri: kulit berwarna coklat, rambut ikal bergelombang, muka dan tumbuh ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, dahi sempit atau mundur, rongga mata dalam, alis mata menonjol, rahang menonjol, mulut besar, tulan tengkorak tebal, tinggi badan rata-rata adalah 5 kaki dan 5/6 inci. Ciri-ciri mereka tampaknya mirip dengan suku bangsa Toala di Sulawesi, orang Sakai di Malaysia, orang Veddas di Srilangka, dan suku asli India Selatan.


Masih menurut Elkin (1956) penduduk asli Australia memasuki Australia dari arah utara. Diperkirakan pintu masuknya adalah garis pantai utara, mulai dari Semenanjung York di sebelah Timur sampai pantai daerah Kimberley di sebelah barat. Sementara itu Shaw (1969) menjelaskan bahwa kemungkinan mereka bergerak ke arah Australia karena terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka bergerak ke arah selatan dan melalui Indonesia (Laut Timor, Laut Arafuru, dan Selat Tores) mereka selanjutnya masuk ke Australia.

Kapan mereka mulai datang ke Australia tidak dapat diketahui secara pasti. Ada yang menyebutkan seribu atau beberapa ribu tahun yang lalu. Menurut Clark (1986) berdasarkan tes karbon merek  diperkirakan sudah dari 30.000 tahun yang lalu. Hal tersebut senada dengan pendapat Bereson dan Rosenbalt (1979). Sementara itu dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988). disebutkan mereka telah datang sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu.

Terlepas dari kapan mereka datang ke Australia, namun yang pasti mereka jauh awal datang dibandingkan orang-orang kulit putih. Mereka sesungguhnya yang berhak disebut sebagai penemu dan pemilik benua itu. Ketika orang-orang kulit putih mulai datang ke Australia, kehidupan penduduk asli yang masing food gathering tidak mampu menghadapi mereka yang kehidupannya sudah lebih maju. Berawal dari kesalahfahaman, penangkapan, sampai pembunuhan, penduduk asli lama-lama kehidupan mulai terdesak, mereka tidak mampu bertahan, dan akhirnya musnah. 




200 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN 

  • Saat pendatang Inggris mengembangkan daerah koloni koloni di Sydney tahun 1788, sudah ada sebanyak 750.000 warga aborigin yang sudah 40-70.000 tahun menghuni Australia .
  • Virus yang dibawa keturunan Inggris ditemukan merebak di permukaan Aborigin yang menewaskan ratusan orang pada tahun 1789.
  • Pemerintah memberi hak berupa kepemilikan lahan kepada pendatang Inggris di sektar Sydney, yang sekaligus menjadi awal penggusuran Aborigin. Ini dimulai 1791. langkah serupa meluas hingga ke seantero Australia, yang mengakibatkan terjadinya konflik antara aborigin dan pendatang Inggris. Konflik ini mengakibatkan puluhan ribu kematian aborigin dibandingkan dengan hanya ratusan kematian pendatang Inggris.
  • Negara persemakmuran Australia resmi berdiri pada 1 Januari 1901 tetapi Aborigin tidak memiliki hak hukum karena dianggap sebagai bagian dari fauna 
  • Pada 1910, pemerintahan di berbagai negara bagian mengeluarkan kebijakan untuk memisahkan keturunan Aborigin berdarah campuran dari keluarga yang tidak memiliki darah campuran. Alasannya, anak-anak berdarah campuran itu akan lebih baik keadaannya. Masalahnya, rasa Aborigin akan dibumihanguskan. Ada sekita 60.000 Aborigin berdarah campuran pada tahun 1910. 
  • Data: satu dari 10 anak-anak diambil paksa dari keluarganya. 
  • Tingkat harapan hidup Aborigin 17 tahun rendah daripada kulit putih.
  • Tak ada Aborigin yg menduduki kursi parlemen tingkat nasional.
  • Hanya ada 460.000 warga Aborigin dari total 21 juta penduduk Australia, dan pada umumnya pada oposisi yang terpinggirkan dengan tingkat kematian yang tinggi dan banyak penganggur, menjadi narapidana, terlibat kekerasan rumah tangga serta kecanduan alkohol karena tindakan marginalisasi pemerintah Australia. 
  • Pada 1937 asimilasi Aborigin lewat perkawinan campuran, jika perlu akan dilakukan secara paksa. Sementara itu warga Aborigin yang hidup secara tradisioal akan dimasukan ke tempat-tempat penampungan khusus.
  • Pada 1967, lewat refererendum, Australia memilih agar Aborigin diberi hak-hak hukum, termasuk hak memilih dan akhiri diskrimainasi yang dinyatakan dalam hukum. 
  • Pada 1970, pemerintah mencabut hukum yang memberi kuasa kepada aparat untuk memisahkan diri anak dari keluarganya. Namun, praktik pemisahan anak dari keluarganya masih terus berlanjut dan anak-anak itu mengalami siksaan. 
  • Pada tahun 1976, pemerintah pusat memberi hak hukum kepada Aborigin untuk kepemilikan lahan di Northern Territory, ini adalah sebuah langkah hukum yang berpihak pada Aborigin. 
  • Pada 1992, MA Australia memberi hak hukum pada Aborigin sebagai pemilik lahan milik mereka, sebelum pendatang Inggris memasuki Australia.
  • 1997, PM John Howard menolak meminta maaf.
  • 2007, PM Kevin Rudd mau meminta maaf kepada Aborigin.
Kedatangan Orang-orang Kulit Putih Ke Australia
Sampai abad ke-15, orang-orang kulit putih (Eropa) masih berbeda pendapat tentang bentuk bumi. Ada yang setuju dengan pendapat bumi itu berbentuk bulat dan terbagi dua secara seimbang antara belahan bumi utara dan selatan. Pendapat lain berpendapat bumi itu berbentuk rata sebagaimana diungkap oleh ahli agama Katolik. Dari pendapat-pendapat tersebut, ternyata sampai akhir abad ke-16 masih mempengaruhi pandangan orang-orang Eropa.

Apabila mengacu pada pendapat pertama bahwa bumi itu bulat, sebenarnya telah diungkap oleh Ptolemy (ahli matematika dan geografi) pada abad ke-2 masehi. Ia menyebut Terra Australis Incognita (daratan selatan yang belum dikenal) sebagai suatu daratan luas di selatan sebagai penyeimbang daratan yang ada di sebelah utaranya. Sementara itu ahli agama menentang pendapat itu dikarenakan salah satunya tidak ada disebutkan dalam kitab suci (Bible). Perbedaan pendapat itu pun dengan sendirinya mempengaruhi pendapat tentang keberadaan benua Australia. 

JIka kita perhatikan, perubahan politik sesudah tahun 1453 telah mendorong terjadinya perubahan baru dalam mencari dan menemukan jalan ke sumber barang-barang dagangan yang dibutuhkan oleh orang-orang Eropa, seperti sutera, rempah-rempah, emas, permata, gula, dan barang-barang lainnya. Portugis berhasil memetakan garis pelayaran Eropa: Tanjung Pengharapan – pantai timur Afrika sampai ke Ormuz – India – Malaka – Maluku. Kalau diperhatikan posisi Australia dalam garis pelayaran Portugis tidak Nampak, tetapi setidaknya merupakan langkah penting ke arah penemuan benua Australia. Jika ditarik garis ke selatan dari Maluku akan dijumpai benua Australia. Orang Ambon sendiri menyebut daratan Australia dengan Osse Tara Lia . Itu berarti orang Ambon sebelum Portugis datang ke Maluku telah mengadakan kontak hubungan dengan Australia.

Bangsa Spanyol berhasil memetakan garis pelayaran dari arah barat ke timur. Mereka juga dari Spanyol – ujung selatan Amerika – Samudera Pasifik – Filipina – Maluku. Penemuan jalan laut oleh bangsa Spanyol ini pun penting ke arah penemuan benua Australia. Luis de Torres seorang perwira yang menjadi wakil ekspedisi de Quiros berhasil berlayar memasuki perairan di sebelah selatan Irian. Namanya telah diabadikan pada nama selat yang memisahkan Australia dengan Irian yaitu Selat Torres. De Quiros sendiri dalam buku pelayarannya mengatakan telah menemukan daratan selatan yang dicari-cari. Daratan itu hendaklah disebut Austrialia del Espiritu Santo sebagai penghormatan kepada Raja Spanyol.

Selanjutnya pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Belanda jauh lebih baik dalam menemukan benua Austalia. Setelah berhasil sampai ke Indonesia, orang-orang Belanda mulai menyelidiki, memetakan , dan mempublikasikan hasil temuan pelayarannya. Penemuannya itu berhasil memetakan garis besar pantai utara dan barat benua Australia yang terletak di sebelah selatan kepulauan Maluku. Tokoh penting orang Belanda yang berhasil mengunjungi Australia di antaranya Willem Jansz yang memotong Selatan Torres hingga sampai ke semenanjung York. Tempat yang disinggahinya diberi nama Tanjung Keerweer (turn back). Dirk Hatog secara kebetulan mendarat di Hartog‟s Islands. Frederick de Houtman sampai di pantai barat Australia di sebelah kota Perth sekarang. Abel Tasman sendiri telah sampai di pantai barat South Island (New Zealand/ Staten Land), Van Diemen‟s Land. Oleh bangsa Belanda, daratan Australia selanjutnya disebut dengan New Holland. Penemuan-penemuan mereka tidak ditindaklanjuti dengan pendudukan karena dianggap gersang dan akan dianggap pemborosan keuangan.

Peta Pelayaran orang-orang Belanda ke Australia
Penjelajahan Belanda selanjutnya disusul oleh pengusaha sekaligus bajak laut Inggris William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh panjang pantai timur di tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah perjalanannya; dan tak lama kemudian ia mengklaim benua ini untuk Inggris dan menamakannya New South Wales.

Di tahun 1779, Joseph Banks (seorang naturalis dalam armada Kapten Cook) mengusulkan cara agar Inggris dapat mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan mengirimkan narapidana ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay, terdiri dari 11 kapal dengan jumlah penumpang 1036 (736 narapidana dan 300 sipir). Armada ini tiba tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New South Wales merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan menghantui koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan pemerintah yang penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah budaya yang kemudian menjadi dasar dari legenda 'Aussie battler‟ .

Peta Eksplorasi lautan dan pendalaman
Dalam beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini. Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum Aborigin terusir paksa dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut tanah untuk pertanian atau pertambangan.

Pembentukan Koloni-koloni Inggris di Australia dan Lahirnya Commonwealth of Australia
Keberhasilan Inggris melakukan eksplorasi, baik coastal exploration (eksplorasi pantai) maupun inland exploration (eksplorasi pedalaman) telah membuka pintu bagi pembukaan dan perluasan koloni. Bukan saja perluasan koloni di New South Wales dalam arti area pemukiman, tetapi juga bagi kemunkinan berdirinya koloni-koloni lain di sudut-sudut Australia. Semuanya ini meletakkan jalan bagi pendudukan seluruh daratan Australia oleh Inggris yang akan diuraikan dalam bagian ini.

Secara tradisional motif utama yang mendorong Pemerintah Inggris membuka koloni di Australia adalah untuk memenuhi kebutuhan tempat pembuangan narapidana. Dimana pada akhir abad ke-17 kemiskinan dan kejahatan merupakan gejala yang selalu nampak dalam kehidupan masyarakat Inggris, baik di daerah pedesaan maupun di kota-kota. Banyaknya kejahatan menyebabkan penuhnya penjara-penjara di Inggris. Untuk menambah kapasitas penjara pemerintah menampung dalam kapal-kapal yang sudah tidak layak berlayar untuk dijadikan penjara terapung. Keadaan tersebut membuat pemerintah Inggris berpikir untuk mencari tempat pembuangan narapidana yang jauh dari negeri Inngris. Akhirnya diputuskan New South Wales adalah tanah yang cocok sebagai tempat pembuangan narapidana.

Motif lainnya pembukaan koloni di Australia, menurut para sejarawan lainnya adalah sebagai “naval supply and maritime base” hal ini dikaitkan dengan “swing to the east” dalam rangka peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris dengan Cina melalui pantai timur Australia sehubungan di sebelah Barat Australia sudah ada kekuasaan Belanda di Indonesia. Untuk itu pembukaan koloni di New South Wales adalah untuk menyediakan tempat persinggahan dan pangkalan pemasokan kapal-kapal Inggris yang melintasi Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Setelah koloni New South Wales berdiri, selanjutnya koloni ini dipimpin oleh gubernur. Gubernur pertama adalah Arthur Philip dari angkatan laut yang berusaha menjadikan koloni itu “selfhelp” mampu berdiri sendiri. Menurut dia jumlah free setller harus ditingkatkan agar mereka tenaga kerja yang produktif. Berbeda jika mereka statusnya masih narapidana yang tergolong tenaga kerja tidak produkif yang akan menghambat selfhelp.

Sesudah Letnan Gubernur Arthur Philip (1792-1795) keadaan di koloni sempat dikuasai para Perwira Corps. Mereka memonopoli perdagangan, terutama perdagangan rum. Setiap ada usaha yang mengganggu dan merugikan mereka pasti akan ditentang. Begitu juga ketika datang gubernur pengganti Arthur Philip, mereka tidak patuh pada keputusan gubernur. Sebaliknya mereka sering berselisih sampai pada tiga gubernur selanjutnya. Gubernur Hunter dituduh tidak layak jadi gubernur, King dihina, dan puncak perselisihan terjadi ketika masa pemerintahan gubernur William Bligh yang dijebloskan ke dalam penjara. Peristiwa itu terkenal dengan nama Rum Rebellion.

Selanjutnya di bawah pemerintahan Lachlan Macquarie, seorang perwira dari Angkatan Darat Inggris berhasil melumpuhkan kekuasaan Perwira Corps. Mereka tidak lagi berkuasa penuh sehingga Macquarie berhasil memacu koloni kearah kemajuan yang pesat. Pengetahuan tentang garis besar pantai Australia sudah banyak dicapai dilanjutkan kea rah pedalaman. Great Dividing Range atau the Blue Mountains dapat ditembus leh Gregory Balxland, Lawson, dan Wenworth. Ekplorasi itu memngkinkan perluasan koloni dan pembentukan koloni-koloni lainnya di Australia, yaitu sebagai berikut.

a. Tasmania
Koloni Tasmania mulai berkembang dari pemukiman yang dimulai di daerah Sungai Derwent yang kemudian berpusat di Hobart dan di Port Dalrymple yang kemudian berpusat di Lounceston. Pada awal pertumbuhannya kedua pemukiman itu maisng-masing dipimpin oleh seorang letnan gubernur yang mewakili gubernur New South Wales.

Sejak tahun 1813 kedua pemukiman itu (Lounceston dan Hobart) dtempatkan di awah seorang letnan gubernur dan letnan gubernur yang pertama yang berkuasa atas kedua daerah itu adalah Kolonel Davey. Dengan mendorong kemajuan pertanian serta menjadikan Hobart sebagai pelabuhan bebas, Davey berusaha menjadikan Tasmania sebagai koloni yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam usahanya ini ia berhasil. Saying sekali ia kurang disenangi gubernur New South Wales karena Davey adalah orang yang kurang disiplin, dan suka minum-minum keras.

Sebagai bagian dari New South Wales, Tasmania pernah dijadikan sebaai tempat pembuangan narapidana yang berkelakuan palin buruk, bahkan di Tasmania sempat dibangun satu penjara khusus yaitu Macquarie Harbour, di pantai barat pulau itu.

Pada tahun 1825 Tasmania dipisahkan dari New South Wales. Dalam perkembangan selanjutnya Tasmania mempunyai kedudukan setara dengan New South Wales, dan berhak mempunyai legislative council seperti New South Wales. Ketika New South Wales mulai mempersoalkan tranportasi narapidana, Tasmania pun mengajukan tuntutan agar system narapidana di sana pun dihapuskan. Tuntutan mereka ini menjadi kenyataan pada tahun 1852.

Pada tahun 1855 koloni ini menyelenggarakan pemerintahan sendiri dan secara resmi sejak itu mengubah namanya dari Van Diemen‟s Land menjadi Tasmania. Ditemukannya tambang tembaga, perak, dan bahan-bahan mineral lainnya dalam decade 1870-an, menambah pesatnya kemajuan yang dialami oleh Tasmania. Ekberhasilannya dalam mengekspor buah-buahan, serta bentuk pulaunya, menyebabkan Tasmania terkenal sebagai The Apple Isle.


b. Australia Barat
Daerah pantai Australia Barat sudah dienal oleh pelaut-pelau Belanda sejak decade kedua abad ke-17. Kondisi alamnya yang gersang tidak merangsang prang-orang Belanda maupun Inggris untuk mendudukinya.

Pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke-19 ekspedisi-ekspedisi penyelidikan Prancis mengunjungi daerah pantai Australia Barat tersebut, lalu tersiar kabar yang tidak jelas bahwa Perancis bermaksud menduduki daerah itu. Khawatir didahului oelh Perancis, dan merasa terlalu jauh harus mengawasi daerah itu dari Sydney, emndorong gubernur Darling mengirimkan Mayor Lockyer mendirikan pos di King George Sond (Alban) pada tahun 1827.

Pada tahun yang sama, James Stirling menyelidiki daerah Swan River, dan sangat tertarik untuk mendudukinya. Gubernur Darling mengutus Stirling ke Inggris untuk meminta kepada pemerintah agar segera menduduki daerah Swam River. Pemerintah Inggris menolak. Lalu Stirling berusaha menghubungi orang-orang pemilik modal untuk beremigrasi ke Swam River dan membuka usaha di sana.

Terpengaruh oleh Stirling, Thomas Peel membentuk kongsi untuk membuka kolni di Swam River. Rombongan Peel tiba di Swam River pad tahun 1829. Mula-mula mereka memndarat di suatu tempat di mana sekarang berdiri Fremantle, akan tetapi kemudian mereka pindah kea rah utara ke tempat dimana sekarang berdiri kota Perth. Dari sinilah berkembang koloni Australia Barat yang sekarang menjadi salah satu Negara bagian dalam Cmmonwealth of Australia.

Berbagai factor menyebabkan sejarah permulaan koloni Australia Barat diisi oleh cerita-cerita kekecewaan yang lebih dekat kepada kegagalan. Salah satu sumbernya adalah kekurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, ketika koloni-klni lain sudah menolak transportasi narapidana Australia Barat justru meminta. Sejak tahun 1980 dilakukan transportasi narapidana ke Australia Barat yang baru berakhir pada tahun 1868. Dibanding dengan koloni-koloni lain di Australia, Asutralia Barat adalah koloni terakhir yang melakukan pemerintahan sendiri sebagai daerah otonom dalam lingkungan kekuasaan Inggris.

c. Queensland
Untuk pertama kali Queensland dihuni oleh masyarakat kulit putih pada tahun 1824. Ditemukannya pemukiman yang baik di Queensland sebagian besar merupakan jasa para penjelajah (eksplorer). John Oxley misalnya menyelidiki daerah Moreton Bay, tempat pemukiman pertama di Queensland. Pada tahun 1827 pemukiman baru di Darling Downs dibuka lagi oleh Allan Cunningham.

Pada mulanya pemukiman di Queensland tumbuh dan berkembang sebaai bagian dari New South Wales. Setelah mengalami kemajuan-kemajuan, Queensland akhirnya merasa tidak puas lagi berada di bawah New South Wales. Rakyat di Queensland menginginkan agar Queensland dipisahkan dari New South Wales. Keinginan mereka ini dikabulkan oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1859.

Kondisi dan kekayaan Queensland sangat membantu kemajuan di sana. Letak negerinya yang sebagian berada di daerah tropis, emmungkinkan Queensland mengusahakan perkebunan kapas yang pernah sangat menguntungkan negeri itu dan juga perkebunan tebu. Dalam mengusahakan perkebunan tebu ini Queensland memerlukan tenaga buruh yang tidak terlalu mahal. Akibatnya terjadilah apa yang disebut “Kanakas Traffic” yang menimbulkan dilemma bagi negeri itu.

Dengan pertimbangan-pertimbangan keamanan, Queensland meminta kepada Pemerintah Inggris agar segera menduduki Irian Timur, nemun permintaannya itu berkali-kali ditolak oleh Pemerintah Inggris. Akhirnya pada tahun 1883 Quensland bertindak sendiri mendudukinya dan menytakan Irian Timur sebagai milik Inggris. Pada thaun 1884 Inggris menguatkan tindakan Queensland tersebut. Untuk selanjutnya sampai tahun 1901 Irian Timur yang menjadi milik Inggris itu diperintah dari Queensland.

d. Victoria
Sebagai bagian dari New South Wales, Victoria semula disebut Distik Port Philip. Kolonis yang mula-mula dikirim ke daerah ini adalah rombongan David Collins yang ditugaskan membuka pemukiman di Sorento. Akan tetapi karena tempat ini kurang cocok untuk ditempati, Collins beserta rombongan pindah ke Tasmania.

Orang kulit putih yang mula-mula menetap di daerah ini ialah Henty Bersaudara, yang menempati Teluk Portland pada tahun 1834. Kemudian dalam tahun 1835 Batman dan asosiasinya menduduki daerah Sungai Yarra, dan pada tahun yang sama kelompok Fawkner juga mendirikan pemukiman di tempat di mana sekarang berdiri kota Melbourne. Sama dengan Henty bersaudara, kedua kelompok yang disebutkan terakhir juga berasal dari Tasmania. Mereka menempati Distrik Victoria tanpa seiijin pemerintah sehingga mereka tergolong penghuni liar yang dalam sejarah Asutralia disebut squatter. Batman mempunyai pengalaman yang unik dalam kehadirannya di daerah ini.

Pada tahun 1837 gubernur Bourke mengunjungi daerah ini dan meresmikan nama-nama Kota Williamstwon dan Melbourne. Sampai tahun 1850 Victoria masih merupakan bagian dari New South Wales. Untuk mewakili gubernur New South Wales di sana diangkat seorang superintendent (pengawas). Rasa tidak puas di bawah New South Wales mendorong rakyat di Distrik Port Philip menuntut pemisahan. Tuntutan itu mula-mula dijawab dalam bentuk hak distrik dengan memilih 6 dari 24 anggota legislative council di New South Wales. Jawaban pemerintah ini tidak memuaskan mereka. Pada tahun 1850 Victoria dipisahkan dari New Saouth Wales, dan sejak tahun 1851 menetapkan dan melaksanakan pemerintahan sendiri.

e. Australia Selatan
Kalau Australia Barat dapat disebut koloni suatu kongsi, maka Australia Selatan dapat disebut koloni suatu teori. Hal itu dikarenakan pembentukkannya didasarkan pada suatu teori yang dikemukakan oleh Wakefield. Astralia Selatan dibentuk dengan memotong areal seluas 300.000 mil persegi dari wilayah New South Wales. Romobongan kolonis pertama tiba pada tahun 1830, emndarat di Pulau Kangaroo, namun akhirnya memilih lokasi untuk menetap di tempat di mana sekarang berdiri kota Adelaide.

Pada awal berdirinya koloni ini, di sana berjalan dualism kekuasaan yang membawa berbagai komplikasi. Namun akhirnya pemerintah Inggris mengahpuskan dualism tersebut dengan cara memamnggil kedua pejabat, gubernur dan komisaris residen, allu mengangkatnya gubernur baru yaitu Gawler.

Di sekitar tahun 1840 koloni itu hamper bangkrut, ntuk diselamatkan oleh penemuan tambang tembaga di KApunda pada than 1842 dan kemudian tambang yang lebih kaya lagi di Burra-burra. Gebernur Grey, berusha menjadikan kolni ini mampu berswasembada. Sebagai seorang gubernur yang berhasil, Grey mendapat pujian dari Perdana Menteri Inggris dalam pidatonya di depan MAjelis Rendah. Sejak tahun 1853, Australia Selatan mulai berusaha mempersiapkan pemerintahan sendiri, namun baru berlaku secara efektif tahun 1856.

Bila kita perhatikan setelah tumbuhnya koloni-koloni di Australia, pada tahun 1850 Pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang ang disebut dengan Australian Colinies Government Act. Dalam undang-undang ini, setiap koloni ditawari dengan penyusunan pemerintahan sendiri. Selanjutnya mulai tahun 1850, berdiirlah lima koloni yan masing-masing memiliki pemerintahan sendiri, yaitu New South Wales, Victoria, Tasmania, Australia Selatan, dan Queensland. Koloni terakhir yang mejalankan pemerintahan sendiri adalah Australai bagian barat.

Perkembangan selanjutnya, Australian Colonies Government Act (1850) oleh Parlemen Inggris, dari satu sisi dipandang sebagai historical accident (kecelakaan sejarah). Undang-undang itu menjadi landasan hukum perpecahan di antara koloni yang hamper berjalan 50 tahun. Menjelang akhir abad ke -19 seluruh unsure yang menghendaki persatuan berhasil mengkontruksi landasan yang menghendaki persatuan Australia. Faktor-faktor pendorongnya antara lain: munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah Pasifik seperti Jerman dan Perancis, keinginan mereka untuk menjaga agar benua ini hanya diisi oleh orang-orang kulit putih, hasratnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui kerja sama ekonomi, ketenagakerjaan, adanya perkembangan alat-alat komunikasi, aspek militer, dan kebanggaan untuk disebut sebagai orang Australia dibandingkan nama orang Tasmania , Victoria, dan sebagainya. Selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1901, lahirlah Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh koloni Inggris di Australia.



0 Response to "Perkembangan Awal Kehidupan Masyarakat di Australia"

Post a Comment