Ayam dan Musang


Ada seekor musang yang ingin bersahabat dengan ayam. Akan tetapi, sebenarnya musang itu cuma hendak menipu ayam, yaitu agar mudah menangkap serta memakannya. Meskipun demikian, ayam sebenarnya mengetahui maksud musang. Oleh karena itu, ayam sudah bersiap akan menangkis segala tipu daya musang.


Pada suatu hari, musang datang bertandang ke rumah ayam. Terjadilah perbincangan yang panjang. Setelah berbincang-bincang sekian lamanya, musang pun menyampaikan keinginannya untuk bermalam di rumah ayam.

"Kalau engkau mengizinkan, aku ingin bermalam di sini,” kata musang.

"O, … sama sekali tidak keberatan," jawab ayam. "Tetapi, kamu harus maklum bahwa anakku banyak minta minum, menangis, dan sebagainya. Yah, … seperti itulah setiap malamnya. Lagi pula, anak-anak tidak peduli, ada tamu atau tidak, mereka senantiasa ribut.”

"Oh, … tidak apa-apa, anak-anakku juga demikian," jawab musang.

Malam harinya, musang dan ayam terus berbincang-bincang. Akhirnya, mereka merasa letih dan tidur. Sementara ayam mengatur tempat tidur anaknya, anaknya yang besar-besar disuruh mencari batu-batu. Setelah terkumpul, lalu disusun di bawah tempat tidurnya. Ayam segera diam-diam mengungsikan anak-anaknya.

Sesudah agak lama, suasana pun menjadi sunyi sepi. Pikir musang, tentu ayam dan anak-anaknya sudah tidur nyenyak. Perlahan-lahan, musang mengintai dan mendekati tempat tidur ayam. Musang dengan sekuat tenaga menyeruduk dan menerkam. Akan tetapi, yang kena terkam hanyalah batu-batu yang disusun ayam. Musang kesakitan, gigi tengahnya patah. Dengan putus asa dan menahan sakit, pulanglah musang ke rumahnya.