Kisah Anggun dan Semut Hitam


Di sebuah desa kecil yang di kelilingi oleh hutan besar, hiduplah seorang nenek dan cucunya yang bernama Anggun. Mereka tinggal di desa itu. Walaupun desa itu sepi dan tidak aman, mereka tidak menghiraukan karena mereka mencari nafkah. Setiap hari, si Nenek dan Anggun mencari kayu ke tempat sangat jauh dari tempat tinggal mereka. Tempat itu adalah Desa Kuno.



Suatu hari, Nenek pergi ke Desa Kuno sendiri untuk menukar kayu karena Anggun sakit. Anggun sangat khawatir dengan neneknya karena hari hampir malam. Nenek belum pulang juga. Anggun tertidur menunggu neneknya. Hari pun sudah pagi ketika Anggun bangun. Neneknya belum pulang juga. Ia langsung pergi ke Desa Kuno tempat Nenek menukar kayu dengan makanan. Setelah sampai di sana, Anggun menanyakan kepada seorang bapak apakah neneknya kemarin ke sini. Anggun kaget mendengar jawaban bapak itu. Ia langsung menangis. 

Bapak itu bertanya, “Ada apa, Nak?” Anggun menjawab Nenek tidak ada. Nenek tidak pulang sejak kemarin.

Bapak itu berkata, "Nenekmu dimakan oleh serigala". 

Lalu Anggun bertanya, "Apa maksud Bapak?"

"Saya sudah sering memberi tahu kepada nenekmu kalau hutan besar itu sangat seram karena dihuni oleh seekor serigala. Tetapi, nenekmu tidak percaya, Nak."

"Kenapa nenek tidak pernah cerita sama aku," kata Anggun. "Mungkin ia takut Anggun tidak mau tinggal di desa itu," kata bapak itu lagi.

Setelah mendengar cerita itu, Anggun lalu pulang mencari neneknya di hutan besar itu. Ketika sampai di tengah hutan, Anggun melihat seikat kayu bakar yang biasa dibawa neneknya dan sandal jepit yang penuh dengan darah yang sudah kering. Anggun menjadi takut. Ia ingin pulang, tetapi tersesat di hutan besar. Ia tidak tahu lagi jalan pulang. Yang bisa dilakukan Anggun cuma menangis.

Ketika hari mulai gelap, Anggun ketiduran di bawah pohon besar. Lalu, datang seekor semut hitam yang membangunkan Anggun dengan cara menggigit batang hidung Anggun. Anggun terbangun. Lalu, semut hitam itu berkata, "Adik kecil, kamu jangan tidur di bawah pohon karena berbahaya. Sebaiknya kamu tidur di atas pohon saja karena lebih aman." Anggun menuruti kata-kata semut hitam itu dan naik ke atas pohon. 

Semut hitam menceritakan semua tentang serigala yang telah memakan nenek Anggun. Anggun makin ketakutan dengan cerita semut hitam dan ia tidak bisa tidur di atas batang karena ia takut jatuh. Setelah malam berakhir, bumi menjadi terang. Anggun turun dari batang untuk menemui si semut yang sedang mencari makan di bawah pohon. Anggun berkata kepada semut.

"Mut, aku mau pulang, tetapi aku takut kalau serigala itu belum mati. Bagaimana cara membunuh serigala itu?" tanya Anggun lagi.

 "Tidak mungkin, Gun. Serigala itu sangat kuat dan besar."

Setelah berpikir Anggun, tahu bagaimana cara membunuh serigala itu. 

"Bagaimana, Gun?" tanya semut.

"Kamu panggil dulu teman-teman kamu dan suruh mereka berkumpul di sini," sambung Anggun. 

Si semut lalu meniupkan terompet dan datanglah semua teman semut. Anggun terkejut. Ternyata semut-semut itu lebih banyak dari dugaannya. Lalu, Anggun menyuruh semut-semut itu naik ke atas untuk membicarakan cara membunuh serigala itu. 

"Kalian harus menggigit tubuh serigala itu bersama-sama," kata Anggun. 

"Kami setuju," kata semut.

"Tetapi, bagaimana cara memanggil serigala itu?" tanya semut lagi.

"Begini, aku akan menjerit-jerit. Ia pasti akan datang mendengar suaraku karena suaraku sangat besar, tidak seperti suara kalian," jawab Anggun.

Hari mulai gelap, semua semut mulai beraksi, begitu juga dengan Anggun. Ia berteriak-teriak di atas pohon. Serigala berlari mencari suara itu. 

Serigala berkata, "Hei di mana kamu?" 

"Aku di atas kamu serigala bodoh," kata Anggun. 

Serigala itu menjadi ketakutan. Lalu Anggun menyuruh semut-semut turun sebelum pohonnya tumbang. Semut-semut itu lalu turun diam-diam untuk mendekati tubuh serigala. Tanpa diketahui serigala itu, semut-semut sudah ada di atas tubuh serigala. Dengan komando Anggun, semut-semut itu menggigit tubuh serigala. Serigala berteriak kesakitan karena gigitan semut-semut itu sangat sakit. Akhirnya, serigala itu mati. Anggun kembali ke desanya tanpa ada rasa takut.