Mengapa Anjing Tidak Bertanduk dan Kambing Berekor Pendek?


Pada suatu hari, Kambing mendapat undangan menghadiri pesta. Kambing meminjam tanduk kepada Anjing supaya terlihat lebih gagah. 

“Sahabatku, aku ingin meminjam tandukmu supaya aku terlihat lebih gagah daripada sekarang,” kata Kambing kepada Anjing. 

“Boleh saja, tetapi ingat setelah usai pesta engkau segera mengembalikannya kepadaku!”

“Tentu saja aku segera mengembalikannya. Untuk apa kutahan lama-lama.” Kata Kambing.

Gagah sekali Kambing mengenakan tanduk pada kepalanya. Akan tetapi, kepercayaan penuh yang diberikan Anjing disalahgunakan oleh Kambing. Pesta telah usai, tetapi tanduk Anjing belum juga dikembalikan. Kambing selalu menghindari Anjing. Jika Kambing melihat Anjing, Kambing akan lari menjauh. Akhirnya, Anjing bertemu muka dengan Kambing. Ia langsung bertanya, “Sahabatku, mana tandukku? Aku membutuhkannya.” Kambing tidak menjawab. Ia terus melarikan diri. “Hai, Kambing, engkau telah berlaku curang!” teriak Anjing. 

Melihat ketidakjujuran ini, Anjing marah. Kambing terus dikejarnya, sekalipun ia harus menyeberangi danau. Ternyata, Kambing bukan hanya pandai berlari, tetapi juga pandai berenang. Bagaimanapun kencangnya lari Kambing, ia bukan tandingan Anjing. Tatkala Kambing tiba di tepi danau, Anjing sudah berada tepat di belakangnya. Anjing menggigit ekor Kambing. Terasa ekornya digigit, dengan seluruh tenaganya Kambing berontak menghindarkan diri.

Kambing dapat lolos juga walaupun ekornya putus. Setelah berhasil membebaskan diri, Kambing pun segera menghilang di antara semak-semak. Anjing tidak berhasil menemukan apalagi menangkap Kambing. Sejak saat itu, keturunan Kambing terus memiliki tanduk dan ekornya pendek. Sedangkan, keturunan Anjing tidak bertanduk lagi, tetapi berekor panjang.



0 Response to "Mengapa Anjing Tidak Bertanduk dan Kambing Berekor Pendek?"

Post a Comment