Mengenal Sikap Takabur


Takabur merupakan kata yang sudah tidak asing bagi telinga. Takabur atau sombong berarti membesarkan diri dan menganggap dirinya lebih dari orang lain. Menurut istilah, takabur berarti suatu sikap mental yang memandang rendah terhadap orang lain, sementara itu ia memandang tinggi dan mulia dirinya sendiri. 

Takabur juga dapat diartikan dengan berbangga diri dan kecenderungan memandang diri berada di atas orang lain yang disombonginya. Sombong atau takabur merupakan penyakit hati yang dapat melanda manusia, baik laki-laki, perempuan, tua, muda, dan anak-anak. Sombong termasuk perilaku tercela yang tidak seharusnya dimiliki oleh manusia.



Sombong merupakan sifat iblis. Ingatlah ketika Allah Swt. memerintahkan kepada iblis untuk bersujud kepada Adam. Iblis dengan sombongnya menolak perintah Allah Swt. Penolakan iblis terhadap perintah Allah Swt. disebabkan ia merasa lebih terhormat dan mulia dari Adam. Iblis yang diciptakan oleh Allah Swt. dari api merasa lebih mulia dari Adam yang diciptakan dari tanah.

Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.

Artinya:Dia (Allah) berfirman, ”Wahai iblis! Apa sebabnya kamu (tidak ikut) bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu. Ia (iblis) berkata, ”Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (Q.S. al-Hijr [15]: 32–33)

Sifat takabur yang dimiliki iblis menyebabkan mereka dikeluarkan dari surga. Selain itu, mereka juga direndahkan derajatnya oleh Allah Swt. Sifat yang demikian tentu tidak patut kita miliki. Apa ciri takabur? Rasulullah saw. menjelaskan ciri takabur dalam hadis yang artinya, ”Takabur adalah (sifat) orang yang mengingkari/menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (H.R. Abu Daud dan Hakim)

Di antara ciri-ciri takabur sebagai berikut.
a. Suka memuji diri sendiri dan membanggakan harta, ilmu, dan keturunan.
b. Suka meremehkan orang lain.
c. Gemar mencela dan mengkritik orang lain dengan kritik yang menjatuhkan.
d. Memalingkan muka ketika bertemu dengan orang lain.
e. Berlagak dalam berbicara.
f.  Pemboros dalam penggunaan harta benda.
g. Suka berlebih-lebihan.
h. Jarang memuji kelebihan orang lain.
i.  Tidak mau meminta maaf jika melakukan kesalahan.

Contoh sikap takabur yang paling terkenal dan sikap takabur yang pertama kali dilakukan adalah kesombongan iblis yang menolak bersujud kepada Adam. Iblis merasa lebih mulia dari Adam yang diciptakan Allah dari tanah. Hal ini terekam dalam berbagai ayat Al-Qur’an yang salah satu telah disebutkan di bagian depan yaitu Surah al-Hijr [15]: 32–33.

Contoh lain dapat kita temukan dalam kehidupan di sekitar kita. Dalam keseharian kita sering melihat orang kaya menghina orang lain karena kemiskinannya. Ada pula orang miskin yang menghina mereka yang lebih miskin darinya. Tidak sulit pula kita temukan orang yang merasa cantik dan membanggakan kecantikannya menertawakan dia yang buruk rupa. Mereka yang pandai menghina perolehan nilai temannya. Semua sikap tersebut merupakan wujud dari sikap takabur atau sombong dalam hati mereka.

Dari beberapa contoh di atas, kita mengetahui bahwa sarana untuk bersikap sombong sangat banyak. Misal, harta, ilmu, kedudukan, ketampanan, kecantikan, dan keturunan. Itu hanya sebagian kecil hal-hal yang berpotensi menimbulkan sikap takabur.

Takabur merupakan perilaku tercela yang tidak pantas dimiliki oleh manusia. Yang pantas memiliki sifat takabur hanya Allah Swt. sebab Dialah pemilik seluruh makhluk. Orang-orang yang memiliki sifat takabur berarti memakai selendang Allah Swt. Dalam hadis qudsi dari Abu Abu Hurairah dan Abu Sa‘id al-Khudri berkata: Bersabda Rasulullah saw. bahwa Allah Azza Wajalla berfirman:

Artinya: Allah yang Mahamulia lagi Mahaagung berfirman: ”Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan kesombongan adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya, Aku pasti menyiksanya.(H.R. Muslim)

Pembagian Sikap Takabur
a. Dilihat dari pelaku
Sifat takabur dilihat dari pelakunya dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1) Takabur Batin
Takabur batin yaitu sifat dalam jiwa yang tidak terlihat. Takabur batin dilakukan oleh hati dan perasaan yang menganggap dirinya lebih tinggi dan menganggap rendah orang lain.
2) Takabur Lahir
Takabur lahir merupakan takabur yang dilakukan atau ditunjukkan oleh anggota badan, seperti gerak-gerik tubuh, tutur kata, dan raut muka. Contoh, Badu bertemu dengan Dina. Badu merasa dirinya lebih mulia sehingga ia mengeluarkan kata yang menunjukkan perilaku takabur.

b. Dilihat dari Pihak yang Disombongi
Sifat takabur jika dilihat dari pihak yang disombongi (mutakabbir alaih) dibagi menjadi tiga sebagai berikut.
1) Takabur kepada Allah Swt.
Sombong atau takabur kepada Allah Swt. berarti menyombongkan diri di hadapan Allah Swt. Contoh takabur kepada Allah Swt. adalah tidak mau mengakui bahwa Dia adalah khaliq. Seseorang yang tidak mau menyembah Allah Swt. berarti telah berperilaku sombong kepada-Nya. Orang yang tidak mau menyembah dan memohon kepada Allah Swt. dikategorikan sebagai orang yang tidak membutuhkan Allah Swt. Merasa tidak membutuhkan Allah Swt. termasuk perilaku takabur kepada-Nya. Sikap takabur kepada Allah Swt. harus dimusnahkan sebab ia adalah perilaku takabur yang terburuk.
2) Takabur kepada Rasul
Takabur kepada rasul Allah Swt. dapat diartikan dengan merasa dirinya mulia sehingga merasa tidak perlu mengikuti para rasul. Mereka menganggap rasul adalah manusia biasa sehingga tidak perlu dianut dan dipatuhi. Kesombongan seperti ini menyebabkan mereka tidak mau mengikuti ajaran rasul. Contoh takabur kepada rasul adalah meninggalkan perintah rasul dan menjalankan larangannya.
3) Takabur kepada Manusia
Takabur kepada manusia dapat berupa sikap memuliakan dirinya sendiri dan menganggap orang lain hina. Takabur kepada manusia juga dapat berupa keinginan untuk selalu berada di atas orang lain. Keinginan ini menyebabkannya menganggap rendah orang lain. Contoh takabur kepada manusia adalah berkata yang menunjukkan sifat takabur.


0 Response to "Mengenal Sikap Takabur"

Post a Comment