Kisah Datu Sanggul


Alkisah, di Palembang hiduplah seorang pemuda bersama orang tuanya. Pemuda ini sangat rajin dalam menuntut ilmu agama. Meskipun dua puluh tahun lebih belajar ilmu agama, namun pemuda tersebut masih belum merasa cukup.


Suatu hari, sehabis shalat dhuhur, pemuda itu tidur. Dalam tidurnya, pemuda tersebut bermimpi bertemu dengan seorang lelaki tua. Dalam mimpinya, orang tua itu mengatakan jika ingin belajar ilmu sempurna belajarlah kepada Datu Suban di Muning, Kalimantan Selatan. Atas izin orang tuanya, pemuda itu berlayar ke Kalimantan untuk mencari Datu Suban. Setelah sampai di Muning, pemuda tersebut bertemu dengan Datu Ganun. Oleh karena itu, dia diantar kepada Datu Suban.

Datu Suban mau saja mengajarkan ilmunya kepada pemuda itu asal dia mampu menyiapkan sepotong kain putih, selembar tikar, sebuah kelambu baru, dan satu bantal baru. Ternyata, semua persyaratan dapat dipenuhinya. Akhirnya, pemuda itu berguru kepada Datu Suban. Pemuda itu sangat tekun belajar. Setelah empat puluh Jumat, pelajarannya dapat ditamatkan. Akhirnya, dia menjadi wali dengan nama Datu Sanggul.

Legenda Datu Sanggul mengisahkan seseorang yang sangat tekun menuntut ilmu agama. Sekalipun sudah dua puluh tahun menuntut ilmu agama, dia belum merasa cukup ilmunya sebagai bekal di akhirat. Oleh karena itu, dia datang ke Kalimantan.

Tema yaang dikandung dalam Legenda Datuk Sanggul ini menuntut ilmu wajib sepanjang masa. Kita tidak boleh puas dengan ilmu yang telah kita miliki sehingga menuntut ilmu harus dilakukan sepanjang masa. Pembelajarannya, setelah diterima menjadi murid Datu Suban, pemuda dari Palembang tersebut dengan tekun menuntut ilmu sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah dapat menamatkan pelajarannya yang dengan kehebatan ilmu mencapai derajat wali.


Sumber: Kisah Rakyat Banjar







0 Response to "Kisah Datu Sanggul"

Post a Comment