Kesaktian Gatot Kaca tampak saat ia masih bayi. Waktu lahir tali pusarrnya sangat ulet, tidak dapat diputus dengan pisau atau senjata tajam. Werkudara, ayah Gatotkaca, sangat bingung. Digunakannya kukunya yang terkenal sakti itu tetapi juga tidak dapat. Werkudara dan Arimbi, istrinya, sangat sedih hatinya. Tidak lama kemudian Batara Narada mendatangi mereka.
“Werkudara, aku dapat menolong memutus tali pusar anakmu. Maukah kamu ganti menolong para dewa,“ kata Batara Narada.
“Katakan cepat, apa yang harus kulakukan!” kata Werkudara tidak sabar.
“Di Kahyangan ada seorang raksasa yang mengganggu ketentraman para dewa. Dia ingin memperistri seorang bidadari. Kami sudah kewalahan menghadapinya ….”
Werkudara bergegas pergi ke Kahyangan untuk membunuh raksasa. Sementara itu, Batara Narada menemui Arimbi untuk memotong tali pusar Gatotkaca. Batara Narada mengeluarkan keris pusaka. Dengan sekali sayatan, tali pusar itu pun putus. Sayangnya, sarung keris pusaka itu masuk ke dalam perut bayi. “Bagaimana ini, Dewa?” tanya Arimbi kepada Batara Narada.
“Jangan khawatir! Anakmu menjadi orang sakti. Sekarang aku akan membawanya ke Kahyangan. Dia bisa membantu ayahnya mengalahkan raksasa,” kata Batara Narada.
“Bagaimana mungkin, bayi kecil bisa mengalahkan raksasa?” Arimbi tampak ragu.
“Percayalah kepadaku, anakmu tidak akan cedera sedikit pun. Dia akan kukembalikan kepadamu setelah tugasnya selesai.”
“Baiklah, aku percaya kepadamu.”
Batara Narada kemudian membawa Gatotkaca ke Kahyangan. Di Kahyangan Werkudara sudah kelelahan menghadapi sang raksasa. Tenaganya sudah terkuras habis. Pada saat itu datanglah Gatotkaca membantu ayahnya. Pada saat itu Gatotkaca sudah bukan bayi lagi. Dia sudah dapat berbicara dan berlari.
“Werkudara, kemarilah!” teriak Batara Narada. Werkudara mundur mendekati Batara Narada.
“Biarkan anak kecil itu yang melawan raksasa. Kamu cukup nonton saja,” kata Batara Narada lagi.
“Siapa anak kecil itu, dewa?”, tanya Werkudara.
“Dia adalah Gatotkaca, anakmu! Dialah yang akan mengalahkan raksasa itu.”
Gatotkaca kecil melawan sang raksasa seorang diri. Gatotkaca memiliki kesaktian yang luar biasa. Dia mengalahkan raksasa itu dan membunuhnya. Setelah berhasil membunuh sang raksasa, Gatotkaca menerima banyak hadiah dari para dewa. Hadiah itu berupa senjata dan kesaktian. Gatotkaca bertambah kuat dan sakti.