Kesederhanaan Khalifah Utsman Bin Affan


Siapa yang tidak kenal dengan Bill Gates, dia adalah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai orang terkaya di dunia dan seorang pendiri perusahaan Microsoft dan pada saat ini Bill Gates bisa dikatakan semakin tajir.

Bahkan kekayaan Gates sudah sangat mengungguli kekayaan Amancio Ortega, peritel asal Spanyol yang merupakan orang terkaya kedua di dunia. Bill Gates juga sering di urutkan dengan Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.


Lalu adakah orang-orang terkaya dari kalangan umat islam? Tentunya ada sejumlah tokoh islam yang pernah tercatat kekayaannya bahkan dalam kurun waktu 1.400 tahun lebih kekayaan mereka tidak pernah terkikis habis oleh zaman.

Adalah Khalifah Utsman Bin Affan, siapa yang tidak mengenal salah satu sahabat Rasulullah SAW ini, beliau juga merupakan khalifah ketiga yang memerintah setelah Rasulullah SAW meninggal dunia. Utsman juga salah satu sahabat Rasul yang paling kaya. Setelah Utsman meninngal, hartanya tidak pernah habis dan mengalir sampai sekarang untuk digunakan oleh umat Muslim khususnya di Arab Saudi.

Menurut penelusuran dari berbagai sumber, Utsman bahkan memiliki tabungan di Bank Arab Saudi atas nama dirinya sendiri. Masya Allah, seorang sahabat Rasul yang meninggal ribuan tahun lalu masih meninngalkan harta kekayaannya. Dari tabungan tersebut, sudah didirikan hotel di dekat Masjid Nabawi bernama Hotel Utsman bin Affan. Hasil uang dari hotel ini saja mencapai 150 Milyar rupiah lebih per tahunnya. Sulit dibayangkan bila semua asset dari seorang sahabat Rasulullah yang begitu mulia ini di kalkulasikan jumlahnya, karena beliau (Utsman bin Affan) memiliki asset yang tidak terhitung jumlahnya.

Dari Manakah Kekayaan Utsman Bin Affan
Kekayaan tiada tara sampai kini karena sifat kedermawaan Utsman sejak zaman Rasulullah. Utsman sering menyedekahkan hartanya untuk kepentingan umat Islam pada saat itu seperti perang dan lain-lainnya, bahkan hingga saat ini hartanya selalu digunakan untuk kepentingan ummat yang datang pada saat haji dan untuk berbuka puasa di bulan ramadhan, subhanallah sungguh Allah telah memuliakan beliau (Utsman bin Affan). Harta yang terdapat hingga kini merupakan hasil dari harta yang diwaqafkan semenjak Utsman meninggal ribuan tahun lalu.

Alkisah, pada masa awal kepemimpinannya sebagai Khalifah umat Islam kekurangan air bersih dan juga mengalami kekeringan. Hanya satu tempat yang memiliki air terbaik saat itu ialah sumur Bi’ru di Madinah. Namun, sumur itu merupakan kepunyaan seorang Yahudi sangat pelit orangnya. Tidak satupun orang boleh mengambil kecuali membeli.

Pada akhirnya Ustman bin Affan mengetahui perkara tersebut. Kemudian ia memutuskan untuk membeli setengah dari sumur tersebut untuk kepentingan umat Islam kemudian ia mewakafkannya. Semakin hari umat Islam semakin meningkat dan kebutuhan air bersih pun semakin tinggi.

Dan Utsman kembali membeli sumur tersebut semuanya. Ia membeli sumur Bi’ru tersebut dengan harga yang sangat tinggi saat itu yaitu 38 ribu Dirham. Utsman tetap mewakafkannya untuk kepentingan umant Islam dan dijaga oleh penduduk Madinah saat itu.

Ternyata, sumur tersebut dan tanah wakafnya terus berkembang, yang hanya awalnya sebuah sumur berkembang menjadi perkebunan yang luas. Hingga kebun Utsman dikelola dengan baik pada pemerintahan Usmaniyah (Turki Usmani). Meskipun dengan kekayaan yang dimilikinya, Utsman Bin Affan adalah orang yang syarat dengan kesederhanaan, sungguh tiada yang beliau sombongkan dari kekayaan tersebut, bahkan beliau senantiasa mewakafkan hartanya tersebut.

Di dalam kebun yang luas tersebut tumbuh sangat subur pohon-pohon kurma yang berjumlah 1500 lebih pohon. Melalui kementrian petarnian Arab Saudi, kebun wakaf Utsman tersebut di kelola dengan baik. Hasil dari panen dari Kurma dibagi dua. Setengah untuk fakir miskin dan anak-anak yatim dan piatu, setengahnya lagi disimpan dalam Bank atas nama Utsman bin Affan.

Sampai sekarang rekening tersebut dikelola kementrian waqaf Arab Saudi. Dipastikan kekayaan Utsman semakin bertambah setiap harinya. Akhirnya pihak kementrian waqaf memutuskan membeli tanah di kawasan sekitar Masjid Nabawi untuk di dirikan sebuah hotel.

Hotel tersebut dibangun dari dana rekening Utsman bin Affan dengan konsep bintang lima. Dan hotel dengan nama Utsman bin Affan tersebut disewakan kepada perusahaan pengelola hotel ternama di Arab Saudi.

Diperkirakan pendapatan pertahun mencapai 50 juta riyal. Dan pengelolaan penghasilan tersebut tetap sama yaitu setengah untuk kepentingan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin, setengahnya lagi disimpan dalam rekening atas nama Utsman bin Affan.

Sungguh kemuliaan Ustman bin Affan dengan sifat dermawannya bisa dicontoh semua orang, khususnya orang-orang kaya di Negeri ini. Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat yang dijamin masuk Surga oleh Rasulullah SAW. Untuk orang-orang yang mempunyai harta lebih janganlah berlomba-lomba mengejar dunia, kejarlah akhirat sebagai tempat kembali pada hari nanti. Waqafkan sebagian harta atau bersedekahlah di jalan Allah SWT. Semoga bermanfaat bagi semua.

Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]

Dan pada riwayat Ibnu Majah dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ ثَلاَثٌ : وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ وَصَدَقَةٌ تَجْرِي يَبْلُغُهُ أَجْرُهَا وَعِلْمٌ يُعْمَلُ بِهِ مِنْ بَعْدِهِ

“Sebaik-baik apa yang ditinggalkan oleh seseorang setelah kematiannya adalah tiga perkara: anak shalih yang mendo’akannya, shadaqah mengalir yang pahalanya sampai kepadanya, dan ilmu yang diamalkan orang setelah (kematian) nya”.

Dan disebutkan pada hadits yang lain riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia”.

Sungguh besar manfaat shadaqah bagi kita selama kita diberikan kenikmatan sehat, dilimpahkan harta kepadanya, diberikannya waktu yang cukup oleh Allah jalla jalaluhu, lalu dimanfaatkan untuk senantiasa bershadaqah karena Allah Ta 'ala, niscaya Allah akan membalas pahala kepada orang-orang yang senantiasa membelanjakan hartanya di jalan Allah S.W.T.

Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang mau mengorbankan hartanya di jalan Allah, dan dihindarkan dari sifat bakhil di dunia ini.

Wallahu a'lam bishawab

Sumber: G+