Mengenal Mahatma Gandhi


Pada setiap peristiwa sejarah dunia, selalu disebabkan oleh peristiwa pemberontakan, perlawan, penindasan antar kelas, dan ketidakadilan lainnya. Ini semua karena manusia pada masa itu jauh akan pemahamnnya terhadap nilai-nilai kemanusiaan sehingga manusia tidak lagi dipandang dari sisi kemanusiaannya. Namun, di tengah-tengah peristiwa tersebut akan melahirkan tokoh, apakah itu sebagai pecundang, yang menghisap, menindas atau sebagai pemimpin yang akan membawa pada perubahan ke arah dunia baru yang bermartabat.


Selama hidupnya, Gandhi mendedikasikan jiwa dan raganya untuk menebar kedamaian di seluruh dunia. Gandhi adalah tokoh nasionalisme yang dalam perjuangannya antikekerasan memberikan dampak baik terhadap kemajuan negerinya. Gandhi, sekalipun ingin berjuag melawan penjajah, bukan berarti ia harus menggunakan kekerasan, Gandhi tidak ingin dalam perjunagnnya mencederai nilai-nilai kemanusiaan, dan jalan perjungan yang damailah ditempuhnya.

Bagi Gandhi, Nasionalisme adalah “My Nationalism is Humanity”, nasionalisme yang dibangun oleh Gandhi tidak mengatasnamakan negara, apalagi kesukuan. Tidak juga atas nama agama. Baginya, selama perjuangan tanpa kekerasan itu atas nama kemanusiaan, itu menjadi kewajiban yang harus dijunjung tinggi oleh setiap orang, dimana pun dan kapan pun, dan dari suku atau agama apa pun. Dengan demikian, suara Gandhi menggema melampaui zamannya sendiri.

Mahatma Gandhi, sosok pejuang kemerdekaan India, ia manusia pengibar bendera anti kekerasan dan dalam mencapai kemerdekaan negerinya. Rakyat India berbangga memiliki tokoh sederhana seperti Gandhi. Lewatnya India terbebas dari penjajah Inggris dan rakyat India mengerti arti berkorban membela tanah air dari sosok sederhana Mahatma Gandhi.

Mahatma Gandhi lahir di Negara bagian Gujarat di India pada 2 Oktober 1869. Gandhi hidup dalam keluarga dengan tradisi Hindu yang kuat. Ibunya, Putlibai, banyak menularkan ajaran-ajaran Hindu pada Gandhi yang kelak akan berpengaruh besar terhadap kepribadian Gandhi ketika dewasa. Dari ibunya, Gandhi banyak belajat tentang mengasihi dan toleransi terhadap sesame manusia. Juga belajar tentang sikap saling menghargai antar pemeluk agama.


Saat menginjak usia 19 tahun Gandi berangkat ke London, Inggris, untuk melanjutkan pendidikan di bisang hokum di Universitas London. Di Universitanya, selain mempelajari ilmu-ilmu hukum, ia juga banyak mempelajari literatur-literatur keagamaan, baik Hindu, Budha, Islam, maupun Kristen, juga beberapa kepercayaan lainnya yang ia temukan.

Setelah menyelesaikan pendidikannnya di bidang hukum, dan resmi menjadi seorang pengacara, Gandhi pulang da mengabdi di negari asalnya. Pada tahun 1893, Gandhi berangkat ke Afrika Selatan, dan disana banyak ia temukan perilku penindasan dan diskriminasi yang dilakukan terhadap orang India dan warga kulit hitam (politik apartheid).

SATYAGRAHA ATAU BERJUANG TANPA KEKERASAN
Pada tahu 1914 sekembalinya dari Afrika Selatan ke India, Gandhi mengawali perjuangan melawan penindasan dan diskriminasi terhadap warga India dan apartheid terhadap warga kulit hitam. Tahun 1906, bersama rakyat India di Afrika selatan, ia memulai gerakan satyagraha (perlawanan tanpa kekerasan).

Ketika Gandhi kembali ke India, gerakan yang dibangun Gandhi disambut gembira oleh masyarakat India, meskipun gerakan yang dilakukan dalam rangka menjadikan India merdeka dari kolonialisme Inggris ini membutuhkan waktu yang lama, secara konsisiten Gandhi terus berkempanye. Lebih dari 30 tahun Gandhi berjuang dengan melibatkan hampir semua rakyat India. Puncaknya, pada tahun 1947, India dapat meraih kemerdekaan dan secara resmi Inggris menarik diri dari India.

Inilah yang menarik dari India. Kemerdekaan yang diperoleh oleh India bukan dengan cara perlawanan bersenjata, kemiliteran, atau bentuk-bentuk peperangan lainnya. India dapat meraih kemerdekaan dengan cara perlawanan tanpa kekerasan yang dimotori oleh Maharma Gandhi.rakyat India bersama Gandhi, meraih kemenangan atas nama kemanusiaan yang mencita-citakan kedamaian dan kebebasan dari penjajah.

Satyagraha yang dikempanyekan Gandhi merupakan perenungannya selama hidup dengan masyarakat India di Afrika Selatan dan disinilah gagasan tersebut didapatkan, sebagai bentuk pembelaan atas nama kemanusiaan agar terbebas dari diskriminasi-diskriminasi dan penjajahan.


Di Afrika Selatan Gandhi mulai dikenal masyarakat dunia sebagai pejuang antikekerasan dan terus menggema hingga ia memulai perjuangannya di India. Keberhasilan masyarakat India meraih kemerdekaan, tak bisa dilepaskan dari peran Gandhi dalam menyebarkan paham perjuangannya. Pahamnya berjuang pada kesederhanaan, kemurnian sifat manusia, kedamaian, dan kebenaran. Manusia, kata Gandhi, harus berani melawan rasa takut untuk melawan kekerasan dengan kedamaian.

Karena itulah, dalam satyagraha, Gandhi menekankan Ahimsa yang berarti bersatu, berdamai, selaras antara pikiran, ucapan, dan tindakan. Semua itu harus ditegakkan demi mencapai tujuan yang satyagraha. Hanya dengan Ahimsa seseorang bisa melakukan penolakan terhadap kehendak diri untuk melawan kekerasan dengan kekerasan dan hanya dengan Ahimsa seseorang bisa mengontrol diri untuk tidak melukai, apalagi membunuh.

Pada akhirnya, bentuk-bentuk perjuangan tanpa kekerasan yang diajarkan Gandhi tersebut, melahirkan kesadaran bagi masyarakat India untuk benar-benar meraih kemerdekaan. Pada tanggal 6 April 1919, masyarakat India melakukan aksi besar-besaran berupa aksi Hartal sebagai bentuk penolakan terhadap penjajah Inggris. Hartal merupakan sebuah aksi nasional, took-toko ditutup, dan para pekerja melakukan pemogokan massal. Hal demikian dilakukan sebagai bentuk protes politik terhadap kolonial Inggris.

Puncaknya, gerakan satyagraha yang dipelopori oleh Gandhi ini menuai keberhasilan setelah bertahun-tahun dilakukan. Dengan cara yang damai, India meraih kemerdekaan pada 15 Agustus 1947. Inggris mengakui kedaulatan India pada hari itu.



Akan tetapi, setahun kemudian, India harus kehilangan tokoh pejuang yang banyak mengajarkan nasionalisme kemanusiaan. Pada tanggal 30 Januari 1948, ketika Gandhi berpidato di kerumunan massa, seorang laki-laki menembakinya tiga kali. Gandhi meninggal dunia saat itu juga.

Akan tetapi, setahun kemudian, India harus kehilangan tokoh pejuang yang banyak mengajarkan nasionalisme kemanusiaan. Pada tanggal 30 Januari 1948, ketika Gandhi berpidato di kerumunan massa, seorang laki-laki menembakinya tiga kali. Gandhi meninggal dunia saat itu juga. 

Kata Bijak Mahatma Gandhi
Berikut adalah kumpulan kata bijak Mahatma Gandhi yang terkenal selama hidupnya:
  1. “Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik. Kekuatan berasal dari kemauan yang gigih”
  2. “Kemurnian hidup adalah seni termurni dan tertinggi”
  3. “Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan”
  4. “Jadilah anda manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya anda sendiri yang tersenyum”
  5. “Karena saat kita kaya bukan berarti kita bisa mengaku bahwa hati nurani kita benar tanpa menjalani disiplin apapun sehingga banyak ketidakjujuran terjadi di dunia yang membingungkan ini”
  6. “Suka cita terletak pada perjuangan, usaha, termasuk dalam penderitaan, bukan pada kemerdekaan itu sendiri”
  7. “Saya telah belajar dari pengalaman yang lebih pahit sebagai sebuah pelajaran paling penting; menyimpan amarah; dan ketika panasnya tersimpan, diubah menjadi energi, dengan demikian amarah yang terkendali dapat diubah menjadi kekuatan yang dapat menggerakkan dunia”
  8. “Kebebasan individu dan kesaling-tergantungan keduanya penting dalam hidup bermasyarakat”
  9. “Adalah dibawah martabat manusia jika seseorang kehilangan kepribadiannya dan menjadi tidak lebih daripada sebuah roda gigi pada mesin”
  10. “Satu-satunya penguasa yang saya akui di dunia ini adalah ‘suara hening kecil’ di dalam hati”
  11. “Semuanya berjalan baik meskipun segala sesuatu tampaknya salah sama sekali jika anda jujur terhadap anda sendiri. Sebaliknya, semuanya tidak baik bagi anda walaupun segala sesuatu kelihatan benar, jika anda tidak jujur terhadap anda sendiri”
  12. “Bukankah sejarah dunia menunjukkan bahwa tidak ada romantika kehidupan jika tidak ada resiko?”
  13. “Sasaran pernah menjauh dari kita. Semakin besar kemajuan, semakin besar pengakuan atas ketidaklayakan kita. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha penuh adalah kemenangan penuh”
  14. “Pengetahuan sejati memberi kedudukan moral dan kekuatan moral”
  15. “Musik kehidupan terancam hilang dalam musik suara”
  16. “Dibutuhkan iman yang luar biasa, iman dan penyerahan yang murni dari segala yang ada di hadapan kita”
  17. “Menyebut perempuan sebagai jenis kelami yang lebih lemah adalah fitnah. Itu merupakan ketidakadilan laki–laki terhadap perempuan”
  18. “Semua beasiswa anda, semua studi anda mengenai Shakespeare dan Wordswordth akan sia–sia jika pada saat bersamaan anda tidak membangun karakter Anda dan mencapai keahlian mencapai pemikiran dan tindakan anda”
  19. “Istri bukan merupakan budak suami, merupakan pendamping dan teman penolong suami serta mitra sejajar dalam suka dan duka, bebas memilih jalannya sendiri sebebas sang suami”
  20. “Lupa bagaimana menggali dan merawat tanah adalah lupa akan diri sendiri”
  21. “Seorang laki–laki tidak dapat berbuat benar di salah satu bagian kehidupan sedangkan ina berbuat salah di bagian lainnya. Hidup adalah keseluruhan yang tidak dapat dibagi”
  22. “Tuhan sendiri adalah hakim kebesaran sejati karena Ia mengetahui isi hati manusia”
  23. “Karakteristik istimewa peradaban modern adalah tak terbatasnya bermacam-macam keinginan manusia. Karakteristik peradaban kuno adalah larangan keras dan aturan tegas atas keinginan – keinginan itu”
  24. “Kehidupan membaca dan menulis merupakan salah satu dari banyak cara untuk mengembangkan intelektual, tetapi di masa lampau kita mempunyai raksasa–raksasa intelektual yang tidak dapat membaca”
  25. “Kehidupan lebih besar daripada segala seni. Saya bahkan akan melangkah lebih jauh dan mengumumkan bahwa orang yang hidupnya mendekati sempurna adalah seniman terbesar, karena apalah artinya seni tanpa dasar yang pasti dan kerangka hidup mulia?”
  26. “Manusia harus memilih salah satu di antara dua jalan, menanjak atau menurun. Tetapi karena ia mempunyai sifat brutal dalam dirinya, dengan mudah ia akan memilih jalan menurun daripada jalan menanjak, terutama ketika jalan menurun dihadirkan dalam pakaian yang indah. Manusia mudah menyerah ketika dosa dihadirkan dalam pakaian kebajikan”
  27. “Pendidikan membaca dan menulis harus mengikuti pendidikan tangan, salah satu pemberian yang secara nyata membedakan manusia dan binatang. Adalah takhayul berpikir bahwa pembangunan manusia terlengkap mustahil dilakukan tanpa pengetahuan seni membaca dan menulis. Pengetahuan itu tidak diragukan lagi menambah keanggunan pada kehidupan, tetapi tidak mutlak dibutuhkan bagi moral, fisik atau pertumbuhan jasmani seseorang”
  28. “Bila saya berkotbah menentang kehidupan semu kesenangansensual modern, dan menyuruh laki–laki dan perempuan kembali kepada kehidupan sederhana yang dilambangkan dengan ‘chakra’ ,saya melakukannya karena saya tahu bahwa tanpa kembali kepada kesederhanaan, tak terhindarkan kita akan menurun ke tingkat yang lebih rendah daripada kebrutalan”
  29. “Aturan emas yaitu dengan tegas menolak memiliki apa yang tidak bisa dimiliki jutaan orang lain. Kemampuan untuk menolak ini tidak akan kita miliki begitu saja. Hal yang pertama adalah kita miliki begitu saja. Hal yang pertama adalah memupuk sikap mental untuk tidak menginginkan hak milik atau fasilitas yang tidak dimiliki oleh jutaan orang, dan hal berikutnya adalah menata kembali kehidupan kita sesegera mungkin sesuai dengan mental itu”
  30. “Jangan silau oleh kemewahan yang datang dari Barat. Jangan tercerabut dari akarmu oleh pertunjukan sementara ini. Sang Bijaksana telah mengatakan kepadamu dalam kata–kata yang tak terlupakan bahwa rentang waktu yang singkat ini merupakan bayangan berkelebat, sesuatu yang cepat berlalu, dan jika kamu menyadari kehampaan dari yang tampak di matamu, kehampaan benda yang kita lihat di depan mata berubah, maka sebaliknya akan ada harta berharga untukmu di alam baka, dan kedamaian bagimu dan kebahagian sempurna bagi kita”
  31. “Dia yang menyerah akan jatuh. Dia yang melepaskan diri dari semata–mata penghargaan akan naik. Tetapi tidak mementingkan diri sendiri bukan berarti bersikap acuh tak acuh terhadap hasil akhir. Dalam mempertimbangkan setiap tindakan orang harus mengetahui hasil akhir yang diharapkan, di samping itu juga mempertimbangkan caranya dan kesanggupan mencapai hasil tersebut. Dengan demikian dia, yang diperlengkapi, yang tidak memiliki hasrat akan hasil akhir, dan juga asyik sepenuhnya dengan pemenuhan tugas yang diberikan kepadanya bisa dikatakan meninggalkan buah–buah tindakannnya”
  32. “Meskipun tanpa memenuhi seluruh hukum pengorbanan, yaitu hukum keberadaan kita, kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok kita, tetapi kita harus terus melangkah menuju keadaan ideal. Jika kita berbuat seperti itu, keinginan kita akan diminimalisir, makanan kita akan menjadi sederhana. Maka seharusnya kita makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Biarlah orang yang meragukan ketepatan anjuran ini bekerja keras demi makanan. Ia akan memperoleh kenikmatan terbesar dar hasil kerjanya, meningkatkan imannya, dan menemukan banyak hal yang ia peroleh adalah berlebihan”
  33. “Kamu akan melindungi kehormatan istrimu dan bukan menjadi tuannya, melainkan sahabat sejatinya. Kamu akan merangkul badan dan jiwanya dengan suci seperti saya percaya bahwa ia akan merangkul badan dan jiwamu sama sucinya. Pada akhirnya kamu harus menjalani kehidupan yang melelahkan dan kesederhanaan serta pengekangan diri. Jangan biarkan salah satu dari kalian menganggap yang lainnya sebagai objek nafsu kalian”
Pendapat Mahatma Gandhi tentang Nabi Muhammad SAW  di "Young India"
Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.





0 Response to "Mengenal Mahatma Gandhi"

Post a Comment