Asal Muasal Kota Jember


Dahulu kala, di tepi pantai selatan Pulau Jawa terdapat kerajaan makmur dan tentram. Rajanya arif dan bijaksana. Segala hasil bumi negerinya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Karena itulah, rakyatnya hidup makmur. 

Kemakmuran kerajaan itu mengundang decak kagum dari kerajaan-kerajaan lain. Namun, juga mengundang niat jahat sekelompok bajak laut. Mereka ingin menaklukan dan menguasai kerajaan itu. Ketika para pengawal kerajaan sedang lengah, kelompok bajak laut menyerang. 

Menghadapi serbuan mendadak itu, pasukan kerajaan kalang kabut. Raja ikut berjuang langsung untuk mempertahankan kerajaannya. Namun ia lalu gugur dalam serangan itu. Begitu pula dengan putra-putra dan para menterinya. Para pasukan hanya berhasil menyelamatkan putri Raja yang bernama Putri Jembarsari. Ia lah satu-satunya pewaris kerajaan yang masih selamat. 


Para pasukan lalu membawa sang putri ke daerah yang aman, jauh dari kerajaan. Kawanan bajak laut bergembira atas kemenangan itu. Kini, kerajaan itu pun dipimpin oleh kepala bajak laut. Sementara itu, pengawal kerajaan yang membawa lari Putri Jembarsari tiba di tempat tersembunyi. 

Selama dalam persembunyian, Putri Jembarsari diajarkan berbagai ilmu beladiri. Putri Jembarsari pun dapat dengan mudah menerima berbagai ilmu itu. Kini, Putri Jembarsari tumbuh menjadi gadis yang cantik dan menguasai berbagai ilmu beladiri. Iapun lalu diangkat menjadi pemimpin. 

Di daerah itu Putri Jembarsari dan pasukannya membuka hutan belantara menjadi sebuah perkampungan yang aman. Lama-kelamaan, banyak orang dari luar daerah berdatangan, lalu bermukim disana. Akhirnya, daerah itu menjadi sebuah kerajaan kecil yang dipimpin oleh Putri Jembarsari. Sementara kerajaan Putri Ambarsari semakin besar, tidak demikian halnya dengan kerajaan para bajak laut yang makin terpuruk. Rakyat daerah itu tidak puas dengan pemimpinnya hingga sering terjadi pemberontakan. Dalam pemberontakan yang terakhir, raja bajak laut tewas. Rakyat di kerajaan bajak laut lalu mencari Putri Jembarsari. Mereka meminta Putri Jembarsari mengambil alih kembali kerajaan bajak laut dan meneruskan tahta ayahandanya.

Namun, Putri Jembarsari bingung. Ia berpikir, Aku kan sudah memiliki kerajaan sendiri. Kalau aku menjadi Ratu di kerajaan bajak laut, siapa yang akan memimpin kerajaan ini? “Namun, penasihatnya memberi usul. Kata penasihat kerajaan, lebih baik kedua kerajaan itu digabung saja. Pasti rakyat kedua kerajaan tidak akan keberatan. Putri Jembarsari lalu memutuskan‚ Baiklah. Itu usul yang baik. Aku setuju untuk menggabungkan dua kerajaan ini. Usul itu pun dilaksanakan. 

Kini, kerajaan yang dipimpin Putri Jembarsari makin luas. Ternyata, masih saja ada yang iri hati dengan kesuksesan Putri Jembarsari. Ketika mengadakan kunjungan keluar kota, Putri Jembarsari dan pasukannya diserang oleh orang yang iri hati. Karena tidak siap menghadapi serangan mendadak, Putri Jembarsari gugur. 

Seluruh rakyat berduka. Untuk mengenang jasanya, nama Putri Jembarsari diabadikan menjadi nama kerajaan itu, yaitu Kerajaan Jembarsari. Lama-kelamaan, nama itu berubah menjadi Jember dan tetap abadi sampai sekarang. Jember terletak di Jawa Timur.




0 Response to "Asal Muasal Kota Jember"

Post a Comment