Serangan Kerajaan Demak terhadap Portugis di Malaka


Dikuasainya Malaka pada tahun 1511 oleh orang-orang  Portugis merupakan ancaman tersendiri bagi Kerajaan Demak. Ketika itu, Demak sebagai kerajaan Islam dan kerajaan maritim sedang mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan Islam  di pelosok nusantara. Karena itu, sejak hadirnya orang-orang  Portugis di Malaka, maka Kerajaan Demak bertekad mengusirnya.

Pada tahun 1512, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor) dengan bantuan Kajaan Aceh  menyerang Portugis di Malaka. Namun, serbuan Demak tersebut  mengalami kegagalan. Kegagalan serangan Demak itu tidak membuat Demak putus asa. Untuk itu, dilakukan penyerangan sekali lagi bersama Aceh dan Kerajaan Johor, tetapi tetap berhasil  dipatahkan oleh Portugis. Hal ini karena persenjatan orang-orang  Portugis ketika itu jauh lebih kuat dan lengkap.




Perjuangan Kerajaan Demak terhadap orang-orang Portugis tidak berheti sampai di situ. Kali ini, Kerajaan Demak selalu  menyerang dan membinasakan setiap kapal dagang Portugis  yang melewati jalur Laut Jawa. Karena itulah kapal dagang Portugis yang membawa rempah-rempah dari Maluku (Ambon)  tidak melalui Laut Jawa, tetapi melalui Kalimantan Utara.

Selain itu, upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan Pajajaran oleh  Fatahilah pada tahun 1527. Penaklukkan Pajajaran ini disebabkan Kerajaan Pajajaran mengadakan perjanjian perdagangan dengan  Portugis, sehingga Portugis diperbolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Ketika orang-orang Portugis mendatangi  Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara  Kerajaan Demak di bawah pimpinan Fatahilah dengan tentara Portugis. Dalam peperangan itu, orang-orang Portugis berhasil dipukul mundur. Kemudian, pelabuhan Sunda Kelapa diganti  namanya oleh Fatahilah menjadi Jayakarta yang berarti kejayaan yang sempurna.

Meskipun Kerajaan Demak berhasil membendung masuknya  pengaruh Portugis di Jawa Barat, tetapi gagal ketika mencegah  hubungan dagang antara Portugis dengan kerajaan-kerajaan  Hindu di daerah Jawa Timur. Bahkan Sultan Trenggono dari  tahun 1521 sampai dengan tahun 1546 yang memimpin langsung penyerangan itu gugur di Pasuruan, Jawa Timur.



0 Response to "Serangan Kerajaan Demak terhadap Portugis di Malaka"

Post a Comment