Kerajaan Hindu tertua kedua setelah Kerajaan Kutai, yaitu Kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Kerajaan tersebut didirikan sekitar 400 M. Kerajaan Tarumanagara adalah kerajaan bercorak Hindu dengan salah satu rajanya bernama Purnawarman. Wilayah ke rajaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.
Wilayah Kekuasaann Tarumanegara |
Bukti keberadaan Kerajaan Tarumanagara, yaitu ditemukannya batu bertulis (prasasti) di daerah Bogor, Jawa Barat di tepi Sungai Ciaruteun dekat Muara Cisadane. Dalam batu bertulis ini terdapat gambar telapak kaki, seperti telapak kaki Dewa Wisnu. Selain itu, terdapat tulisan dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta dalam bentuk syair.
Prasasti Ciaruteun |
Dalam prasasti yang ditemukan di daerah Tugu, Cilincing, Bekasi, tertulis bahwa Raja Purnawarman
memerintahkan untuk membuat saluran air Sungai Gomati sepanjang 6.612 busur (12 km) dalam waktu 21 hari. Setelah selesai, diselengarakan selamatan dengan memberikan 1000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Prasasti lain yang membuktikan keberadaan Kerajaan Tarumanagara, yaitu sebagai berikut.
- Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti ini terdapat gambar dua telapak kaki gajah Airawata, gajah kendaraan Dewa Wisnu.
- Prasasti Pasir Koleangkak (Prasasti Jambu) ditemukan di daerah perkebunan Jambu sekitar 30 km dari Kota Bogor. Prasasti ini berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian Raja Purnawarman.
- Prasasti Cidanghiang atau Lebak ditemukan di Desa Lebak di pinggir Sungai Cidanghiang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Prasasti ini berisi kata-kata pujian kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman.
- Prasasti Pasir Awi, Leuwiliang, Bogor. Isi prasasti ini belum bisa dibaca.
- Prasasti Muara Cianten, Bogor. Isi prasasti ini belum bisa dibaca.
Keseluruhan prasasti yang ditemukan tersebut ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Selain prasasti, dijumpai pula arca. Rajarsi termasuk arca tua. Tempat ditemukannya arca ini tidak diketahui dengan pasti, hanya diperkirakan ditemukan di daerah Jakarta. Selanjutnya, di Cibuaya ditemukan juga dua buah arca Wisnu yang mempunyai kesamaan dengan arca di Semenanjung Melayu, Kamboja, dan Thailand.
Berdasarkan ketujuh buah prasasti, di ketahui kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Tarumanagara berpusat pada kegiatan pertanian. Kehidupan ekonomi penduduk kerajaan diketahui dari catatan perjalanan penjelajah Cina Fa Hien pada 414 M. Ia menyebutkan, di Pulau Jawa (To-lomo=Taruma) sudah ada masyarakat penganut agama Hindu di bidang pertanian, peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan cula badak, kulit penyu, dan perak.
0 Response to "Kerajaan Tarumanegara"
Post a Comment