Pernahkah Anda melihat orang yang memiliki sifat sombong dan angkuh? Orang yang angkuh biasanya tidak mau menerima kebenaran walaupun kebenaran itu datangnya dari anak kecil atau orang yang dimusuhinya. Secara tidak langsung, keangkuhan orang tersebut hanyalah kesombongan kepada Allah. Sebenarnya, Allah sangat tidak menyukai sifat sombong dan angkuh karena Allah adalah Al-Haq (Mahabenar), firman-Nya Haq, agama-Nya Haq.
Pengertian Tawadu dan Dalil Naqli-nya (Al-Qur’an)
Tawadu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka. Lawan dari sifat tawadu adalah takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas’ud; bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (H.R. Muslim)
Firman Allah swt.: Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (Surah Asy-Syura [26]:215).
Contoh Perilaku Tawadu Nabi Muhammad saw.
Sifat rendah hati membawa orang ke tingkat yang terhormat dan dihargai dalam masyarakat. Orang akan terhormat ketika ia mau menghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong dapat membuat orang menjauh dan membenci. Rendah hati merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang yang saleh. Salah satu bentuk ketawaduan Rasulullah saw. adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Khattab r.a., ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda, yang artinya: “Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam a.s. secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” (H.R. Abu Daud)
Perilaku Tawadu dalam Kehidupan Sehari-hari
Orang yang bertawadu akan tampak dari sikap dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ciri sikap tawadu terbagi dua.
a. Tawadu yang Terpuji
Tawadu yang terpuji adalah ketawaduan seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah swt. Contoh perilaku tawadu ini, antara lain:
- tidak berlebihan, baik dalam perhiasan, makanan, dan minuman;
- sopan santun dalam bertindak dan bersikap;
- merendahkan nada suaranya;
- gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
b. Tawadu yang Dibenci
Tawadu yang dibenci adalah tawadunya seseorang kepada Allah karena menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku tawadu ini, antara lain:
- bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik;
- tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat;
- menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan maksud ada imbalan dari yang ditolongnya.
0 Response to "Perilaku Tawadu"
Post a Comment